Serangan udara Irak menewaskan empat teroris kelompok ISIS

Dawud

Serangan udara Irak menewaskan empat teroris kelompok ISIS

Pasukan keamanan Irak melakukan serangan udara pada hari Senin, namun Komando Pusat AS tidak mengungkapkan hasilnya secara terbuka hingga hari Jumat. Serangan udara presisi tersebut terjadi di timur laut Irak dan dimaksudkan untuk mengganggu dan melemahkan jaringan agresif kelompok ISIS di negara tersebut, menurut Komando Pusat AS.

Siapa pemimpin senior yang meninggal? Shahadhah ‘Allawi Salih ‘Ulaywi al-Bajjari termasuk di antara empat orang yang tewas dalam serangan udara tersebut. Ia juga dikenal sebagai Abu Issa, atau “Wali Kirkuk,” menurut Komando Pusat AS. Istilah wali bisa berarti pelindung atau orang suci, sedangkan Kirkuk adalah ibu kota sebuah provinsi di utara Bagdad. Pemerintah AS menggolongkannya sebagai pejabat kelompok ISIS paling senior di Irak utara. Tidak ada indikasi serangan tersebut mengakibatkan korban sipil, menurut siaran pers tersebut.

Senjata, amunisi, sabuk bunuh diri, dan bahan peledak lainnya semuanya ditemukan di lokasi serangan udara, menurut Komando Pusat AS.

Pasukan Irak melakukan ini sendirian? Serangan tersebut dipimpin oleh pasukan keamanan Irak, yang meliputi tentara, polisi, dan polisi nasional. Namun serangan ini dapat terlaksana berkat dukungan teknis dan intelijen dari para anggota Satuan Tugas Gabungan—Operasi Inherent Resolve (Satuan Tugas Gabungan Gabungan) yang berpartisipasi. Gugus tugas yang dipimpin AS ini merupakan koalisi yang beranggotakan hampir 80 negara yang dibentuk untuk memberikan nasihat dan membantu mitra kedaulatan di Iran dan Suriah guna membantu mereka mengalahkan elemen-elemen yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) di negara masing-masing.

Serangan hari Senin ini terjadi beberapa minggu setelah operasi gabungan pada 9 Agustus antara pasukan Komando Pusat AS dan pasukan keamanan Irak. Operasi itu mengakibatkan kematian 15 anggota kelompok ISIS dan penyitaan senjata lainnya, granat, dan sabuk bunuh diri, menurut Komando Pusat AS.

Gali lebih dalam: Baca komentar AS Ibrahim untuk WORLD Opinions yang menjelaskan mengapa kelompok ISIS masih menjadi ancaman.