Juara tenis Olimpiade Alexander Zverev meninggalkan panggung Wimbledon dengan sedih setelah tersingkir dari babak 16 besar. Finalis Prancis Terbuka itu menjelaskan kekalahannya meski unggul 2-0 melawan petenis Amerika Taylor Fritz karena cedera lutut, pembatasan parah, dan rasa sakit. “Saya berada pada satu kaki hari ini. Saya pikir cukup jelas bahwa saya tidak dalam kondisi 100 persen,” kata pemain berusia 27 tahun itu setelah pertandingan 6:4, 7:6 (7:4), 4:6, 6 :7 (3:7) dan 3:6 melawan Fritz. “Tetapi pada akhirnya saya bangga telah berjuang.” Kekalahannya tetap sama: bintang tenis Jerman itu belum pernah mencapai perempat final Wimbledon.
Zverev: “Saya lebih sering berjalan tertatih-tatih daripada berjalan”
Pada pertandingan sebelumnya melawan petenis Inggris Cameron Norrie, Zverev terpeleset di rumput dan lututnya mengalami ketegangan berlebihan. Hasilnya: tulang bengkak dan tegang. “Lutut saya relatif bengkak. Tapi tidak ada yang terlalu buruk atau saya akan absen lebih lama,” kata Zverev, yang memulai pertandingan babak 16 besar dengan perban di lutut kirinya. Namun ia mengaku tidak bisa bergerak dengan baik sepanjang pertandingan. Ketika saya berlari mengejar stop ball, saya lebih banyak tertatih-tatih daripada berlari.”
Tujuannya untuk mempertahankan emas Olimpiade di Tokyo
Usai Wimbledon, Zverev sebenarnya ingin mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade di Paris (26 Juli hingga 11 Agustus) dengan menjadi starter di turnamen ATP di Hamburg (13 hingga 21 Juli). Zverev membiarkannya terbuka apakah dia benar-benar akan melaksanakan rencana ini. “Saya tidak tahu. Saya harus memeriksanya.” Cedera lutut biasanya sembuh dalam satu hingga tiga minggu, kata pemain tenis profesional itu. “Itu adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, tapi tidak berbahaya. Dan ketika rasa sakitnya hilang, maka hilanglah.”
Bagi Paris, Zverev kini harus beralih dari tenis lapangan rumput ke lapangan tanah liat lagi. Kompetisi tenis Olimpiade akan diadakan mulai 27 Juli hingga 4 Agustus di Stade Roland Garros, di mana Prancis Terbuka juga dimainkan setiap tahun. “Saya ingin memenangkan Paris. Itu rencana saya,” kata Zverev setelah kekalahannya di babak 16 besar Wimbledon. Dia memenangkan emas Olimpiade pada Olimpiade 2021 di Tokyo.
sn/tk (sid, dpa)