Putin mengklaim kemenangan besar dalam pemilu Rusia

Dawud

Putin mengklaim kemenangan besar dalam pemilu Rusia

Pemimpin lama ini mengumpulkan lebih dari 87 persen suara dalam pemilihan presiden Rusia, kantor berita TASS yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Senin. Warga negara Rusia dan warga Ukraina di wilayah pendudukan memberikan suara pada akhir pekan dalam pemilihan presiden negara itu tahun 2024. Vladimir Putin memberikan pidato pada hari Kamis sebelum pemilihan presiden kedelapan di negara itu, yang ia gambarkan sebagai “salah satu prinsip dasar negara demokratis.” Pria berusia 71 tahun ini telah menjabat sebagai presiden atau perdana menteri sejak tahun 1999 dan dapat menjabat dua kali masa jabatan enam tahun lagi berkat amandemen konstitusi yang ia tandatangani pada tahun 2021. Kandidat petahana Putin menghadapi tiga kandidat lainnya saat ia mengincar masa jabatan kelima sebagai presiden. , tapi terpilihnya kembali dia dijamin. Keandalan pemilu Rusia telah lama dipertanyakan oleh negara-negara Barat. Para pemimpin Rusia tidak mengundang Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, sebuah organisasi penjaga perdamaian internasional, untuk mengamati dan menilai pemilu tersebut.

Siapa saja kandidatnya? Nikolai Kharitonov mewakili Partai Komunis dan bersumpah untuk tidak mengkritik Putin selama kampanyenya, dan bertanya, “Untuk apa saya akan mengkritik?” Kandidat Partai Demokrat Liberal Rusia, Leonid Slutsky, juga menegaskan bahwa dia “tidak akan mengambil suara dari presiden Rusia” atau “menyerukan pemungutan suara menentang Putin.” Dia mengutip “konsolidasi masyarakat di sekitarnya” sebagai alasannya, dan menggambarkan solidaritas warga sebagai hal yang “belum pernah terjadi sebelumnya.” Vladislav Davankov mewakili Partai Rakyat Baru, menganjurkan pengurangan sensor pemerintah dan dengan hangat mendukung perundingan perdamaian dengan Ukraina “tetapi dengan syarat kami.”

Bagaimana pemilu di Rusia berlangsung? Warga negara yang berusia 18 tahun ke atas dapat memilih dengan surat suara tradisional atau melalui mesin e-voting, sebuah hal yang kontroversial dalam siklus pemilu ini. Para pemilih juga memiliki waktu tiga hari untuk memberikan suara, bukan hanya satu hari, yang merupakan tambahan baru lainnya. Putin juga menegaskan, “Militer kami di garis depan juga akan memberikan suara.”

Seperti apa partisipasi pemilihnya? Outlet berita milik pemerintah TASS mengklaim bahwa sekitar 3 juta orang memberikan suaranya dalam waktu kurang dari sehari setelah pemungutan suara dibuka. Namun, NPR melaporkan bahwa Kremlin “menawarkan hadiah dan undian untuk menarik pemilih,” dengan beberapa poster memasarkan “speaker pintar, tiket ke atraksi lokal, dan diskon apotek.”

Menggali lebih dalam: Baca kolom William Inboden di WORLD Opinions tentang pentingnya kematian Alexei Navalny.