Pihak berwenang Rusia secara sistematis menyiksa warga Ukraina di wilayah-wilayah negara yang berada di bawah kendali Moskow, demikian laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin. Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Ukraina menyampaikan temuannya kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di New York pada hari Selasa. Komisi tersebut menuduh bahwa pihak berwenang Rusia secara rutin menggunakan kekerasan terhadap tahanan sipil dan tawanan perang di banyak fasilitas penahanan di Ukraina.
Penyiksaan seperti apa yang dilakukan? Kasus penyiksaan yang didokumentasikan komisi tersebut mencakup kasus kekerasan seksual terhadap narapidana pria, serta kekerasan seksual terhadap perempuan di kota-kota dan desa-desa yang diduduki, kata ketua komisi Erik Møse pada hari Senin. Dokter sering kali lalai merawat luka-luka yang ditimpakan oleh penyiksa Rusia kepada warga Ukraina dan dalam beberapa kasus bahkan ikut serta dalam penyiksaan, kata Møse. Komisi tersebut menduga bahwa metode penyiksaan serupa digunakan di berbagai fasilitas penahanan yang diperiksa oleh penyidik, yang menunjukkan bahwa perilaku tersebut sistematis.
Apa tanggapan Rusia? Rusia terus-menerus menolak bekerja sama dengan komisi tersebut untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia, kata ketua Møse. Kremlin sebelumnya menuduh Ukraina melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap tentara Rusia di Ukraina. Kremlin juga menuduh Barat menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Kyiv dan meminta PBB untuk menyelidiki apa yang disebut Rusia sebagai penangkapan sewenang-wenang dan penghilangan paksa di Ukraina.
Gali lebih dalam: Baca laporan Christina Grube tentang bagaimana Uni Eropa mendanai cabang baru Pengadilan Kriminal Internasional yang didedikasikan untuk menghukum kejahatan perang Rusia.