Pasukan Pertahanan Israel menguasai sisi Gaza di perbatasan Rafah pada Selasa pagi setelah melancarkan serangan yang ditargetkan pada malam hari, kata pihak berwenang. Israel telah mengulangi niatnya untuk mengalahkan benteng terakhir Hamas di Gaza, dan memerintahkan warga sipil untuk mengungsi pada Senin pagi. IDF akan terus beroperasi dan menghilangkan setiap ancaman terhadap warga sipil Israel, katanya pada hari Selasa.
Apakah Hamas sudah membuat gerakan? Beberapa mortir dan roket diluncurkan dari Rafah menuju Israel, kata IDF. Peluncuran tersebut membuktikan eksploitasi sistematis Hamas di wilayah Rafah untuk tujuan terorisme, tambah pihak berwenang.
Bagaimana Gedung Putih menanggapi misi tersebut? Gedung Putih tidak mendukung atau mengutuk invasi tersebut secara langsung. Pemerintahan Biden tidak ingin melihat operasi di Rafah yang berisiko atau membahayakan lebih dari satu juta pengungsi di sana, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby. Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari kekerasan lebih lanjut dan terus mengupayakan kesepakatan penyanderaan, Kirby menambahkan.
Akankah perundingan negosiasi berlanjut? Para pemimpin Hamas pada hari Senin mengatakan mereka siap menerima kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi. Perjanjian yang diusulkan Hamas sebelumnya tidak memenuhi tuntutan inti Israel, kata kantor Netanyahu. Israel akan mengirimkan delegasi ke Mesir untuk melanjutkan negosiasi, kantornya menambahkan.
Menggali lebih dalam: Baca laporan Josh Schumacher tentang latar belakang politik terkini di balik invasi tersebut.