Sepuluh anggota pasukan keamanan Iran tewas dalam serangan di provinsi tenggara Sistan dan Baluchestan, kantor media pemerintah IRNA melaporkan pada hari Kamis. Media pemerintah mengatakan pasukan keamanan membunuh 18 tersangka teroris, yang dikatakan telah menyerang lima situs militer dan publik. Pasukan Iran juga menangkap dua orang yang diduga mendukung individu yang melakukan serangan tersebut, menurut laporan tersebut.
Siapakah para penyerang ini? Kelompok Jaysh al-Adl telah menyerang lokasi di kota Rask dan Chabahar di tenggara, IRNA melaporkan. Kelompok militan tersebut bersekutu dengan Muslim Sunni, agama minoritas di Iran. Korps Garda Revolusi Iran mengatakan para penyerang berafiliasi dengan apa yang mereka sebut sebagai layanan mata-mata asing.
Apa konteks konflik ini? Serangan tersebut menyusul tuduhan rezim Iran bahwa Israel menyerang properti kedutaan besarnya di Damaskus, Suriah. Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang berjanji akan merespons serangan tersebut dengan tegas. Awal pekan ini, duta besar Iran untuk PBB juga menuntut kecaman atas serangan tersebut dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Bukankah Iran juga pernah dikaitkan dengan terorisme? Dalam Laporan Terorisme Negara tahun 2022, Departemen Luar Negeri AS menyebut Iran sebagai “negara sponsor utama terorisme.” Mengatakan bahwa IRGC telah mendukung serangan teroris di Lebanon, Suriah, dan Bahrain. Badan Intelijen Pertahanan melaporkan awal tahun ini bahwa rezim Iran juga telah memasok rudal dan drone kepada pemberontak Houthi Yaman.
Menggali lebih dalam: Dengarkan diskusi terbaru Mary Reichard dengan Joe Truzman di Dunia dan Segala Isinya podcast tentang apa yang diperlukan untuk mencegah Iran menyerang pasukan AS di wilayah tersebut.