Apakah lilin beraroma favorit Anda buruk bagi kesehatan?

Dawud

A study shows that 90% of consumers who work from home say that good scents make their work more enjoyable. 

Setelah hari yang melelahkan, menyalakan lilin favorit kita dan duduk sambil membaca buku, atau serial favorit, atau menikmati perawatan kulit terdengar seperti cara sempurna untuk bersantai. Bukan?

Namun bagaimana jika kami memberi tahu Anda bahwa lilin beraroma tidak begitu baik bagi kesehatan Anda? Instagram baru-baru ini dibanjiri dengan video dokter, khususnya ahli paru, yang memperingatkan kita bahwa lilin beraroma favorit kita lebih berbahaya daripada relaksasi bagi tubuh kita.

Meningkatnya kegemaran terhadap aromaterapi

Tidak ada keraguan bahwa kegemaran terhadap aromaterapi dan lilin wangi semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Jika kita melihat angkanya (oleh Google)penelusuran seluler untuk aromaterapi dan minyak atsiri telah meningkat lebih dari 70 persen dalam dua tahun terakhir.

Tapi apa yang menyebabkan kegilaan ini?

Ridhima Kansal, direktur Rosemoore, merek wewangian rumah, menjelaskan bahwa peningkatan popularitas lilin wangi yang signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, lilin beraroma memiliki “interaksi multisensori” yang secara profesional tidak hanya membangkitkan indra penciuman, tetapi juga visual dan perasaan.

“Cahaya lilin yang lembut dan menenangkan memungkinkan aroma hangat menyebar ke seluruh ruangan, sehingga menciptakan suasana tenteram dan menenangkan yang menenangkan dan menenangkan pikiran. Hal ini menjelaskan semakin populernya lilin wangi terutama di kalangan masyarakat yang kesehariannya mengalami stres”, kata Ridhima.

Ridhima juga menjelaskan bahwa saat ini masyarakat mencari kemewahan simbolis yang tercermin dari lilin wangi.

  • Hal ini juga tercermin dalam angka, karena menurut National Candle Association, sembilan dari sepuluh pengguna lilin mengatakan mereka menggunakan lilin untuk membuat ruangan terasa nyaman.
  • Studi tersebut juga menunjukkan bahwa 90 persen konsumen yang bekerja dari rumah mengatakan bahwa aroma yang harum membuat pekerjaan mereka lebih menyenangkan.

Saat ini, lilin juga menjadi salah satu bentuk hadiah mewah di saat-saat terakhir, yang mengakibatkan peningkatan penjualan lilin.

Budaya pop juga memainkan peran besar dalam mendorong keinginan akan aroma lilin yang mewah dan menenangkan. Dari 'FRIENDS' hingga 'Gilmore Girls' hingga 'The Office', acara seperti itu sering kali mengasosiasikan lilin dengan relaksasi.

Tapi bukankah itu baik untukmu?

Dr Ravi Shekhar Jha, direktur dan HOD pulmonologi di Rumah Sakit Fortis Escorts, Faridabad, menyebutkan bahwa ada efek jangka pendek dan jangka panjang dari penggunaan lilin beraroma.

Efek samping jangka pendek dari lilin beraroma

Dr Rohan Kumar, konsultan psikiater, di Regency Hospital, Mumbai menjelaskan bahwa penggunaan lilin beraroma dapat mengiritasi sistem pernafasan, terutama bagi individu yang sensitif atau alergi.

1. Reaksi alergi

Beberapa orang mungkin mengalami iritasi atau reaksi alergi terhadap wewangian atau bahan kimia yang dikeluarkan oleh lilin wangi, sehingga menimbulkan gejala seperti batuk, bersin, atau sakit kepala.

2. Kualitas udara dalam ruangan

Membakar lilin wangi dapat melepaskan senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dan partikel ke udara, yang berpotensi menyebabkan masalah pernapasan atau memperburuk kondisi yang sudah ada seperti asma.

3. Efek sensorik

Wewangian tertentu dapat memicu sakit kepala, mual, atau pusing pada individu yang sensitif, sehingga memengaruhi kesejahteraan mereka.

Efek samping jangka panjang dari lilin beraroma

1. Masalah pernapasan kronis

“Paparan yang terlalu lama terhadap polutan udara dalam ruangan dari lilin wangi dapat berkontribusi pada perkembangan atau eksaserbasi kondisi pernafasan seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik”, kata Dr Jha.

2. Paparan bahan kimia

Menurut Dr Jha, penggunaan lilin beraroma secara terus-menerus dapat membuat orang terpapar bahan kimia berbahaya seperti ftalat (sekelompok bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik lebih tahan lama), yang telah lama dikaitkan dengan gangguan hormonal dan masalah kesehatan lainnya.

Studi ilmiah

Beberapa penelitian ilmiah telah menyelidiki efek kesehatan dari lilin beraroma.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Impact Assessment Review menemukan bahwa membakar jenis lilin tertentu dapat melepaskan senyawa volatil dalam jumlah besar, termasuk formaldehida dan benzena, ke udara.

“Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan masalah pernafasan dan masalah kesehatan lainnya”, kata Dr Jha.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Indoor Air meneliti emisi dari lilin beraroma dan menemukan bahwa lilin tersebut dapat menghasilkan partikel yang cukup kecil untuk menembus jauh ke dalam paru-paru, sehingga berpotensi menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada individu dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Haruskah Anda berhenti menggunakan lilin sama sekali?

Meski ada efek jangka pendek dan jangka panjangnya, apakah berarti Anda harus berhenti menggunakan lilin beraroma sama sekali? Ya, TIDAK.

Ridhima menjelaskan, penting juga untuk digarisbawahi bahwa jenis dan kualitas lilin wangi tertentu yang diproduksi oleh merek tertentu mungkin mengandung pewangi sintetis atau bahan tambahan lain yang dalam beberapa kasus dapat memicu alergi atau cedera pernapasan sensitif.

Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada aroma lilin tetapi juga kualitasnya. Pilihlah yang terbuat dari lilin kedelai dan lilin kelapa, karena keduanya menawarkan pilihan yang lebih murni dan sehat. Tidak seperti lilin parafin, alternatif alami ini mengeluarkan lebih sedikit polutan.