Pihak berwenang pada hari Selasa memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat setelah dua tanah longsor melanda Zona Gofa dan daerah sekitarnya di wilayah selatan Ethiopia pada hari Senin. Tanah longsor pertama terjadi pada Senin pagi dan mengubur sekitar 50 orang. Tanah longsor kedua terjadi pada Senin sore, mengubur petugas penyelamat yang berusaha menyelamatkan korban gelombang pertama.
Longsor kembar tersebut menewaskan sedikitnya 229 orang, menurut terjemahan pernyataan dari otoritas Zona Gofa setempat. Petugas penyelamat mengeluarkan sedikitnya lima korban selamat dari lumpur, tambah departemen tersebut. Pihak berwenang yakin hujan lebat menyebabkan longsor tersebut. Musim hujan utama di Ethiopia berlangsung dari pertengahan Juni hingga pertengahan September.
Bagaimana bantuan dan responsnya? Perdana Menteri Abiy Ahmed Ali mengerahkan satuan tugas bencana negara ke Zona Gofa dan kotamadya terdekat Geze Gofa dan Kencho Shacha Gozdi. Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia juga akan mendukung upaya bantuan dan pemulihan setempat, tulis Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Selasa. Baik Asosiasi Palang Merah Ethiopia dan Masyarakat Palang Merah Ethiopia Selatan juga berada di lokasi untuk membantu pemulihan.
Menggali lebih dalam: Baca laporan saya tentang Bank Nasional Ethiopia yang kehilangan lebih dari $40 juta akibat gangguan teknis.