Rohit Bal, perancang busana ternama yang meninggal pada usia 63 tahun pada hari Jumat, berjalan-jalan di Lakme Fashion Week, peragaan busana terakhirnya hampir tiga minggu lalu, meskipun sedang berjuang melawan masalah kesehatan, dan tariannya yang penuh semangat membuat penonton terpesona.
Rohit Bal muncul di Lakme Fashion Week di Delhi pada 14 Oktober, hampir setahun setelah dia dirawat di ICU di sebuah rumah sakit swasta di Gurugram karena penyakit jantung. Pada peragaan busana terakhirnya, ia menampilkan koleksi terakhirnya, Kaaynaat: Mekar di Alam Semestaperpaduan sempurna antara estetika tradisional India dengan sentuhan modern, penuh dengan motif teratai khasnya dan sulaman Kashmir yang indah.
Meski terlihat kurang sehat, Rohit Bal mengikuti lirik lagu ‘Perasaan senang sesudah mengalami kesenganan‘ sebagai aktor Ananya Panday, yang menjadi penghenti pertunjukan bagi perancang busana, dan model lain bersorak dan bertepuk tangan untuknya. Dia memegang sekuntum mawar di tangannya sambil menari dan, ironisnya, cetakan mawar merah itu disulam di atas gaun hitam Ananya Panday. lehenga – ciri khas desain pria berusia 63 tahun itu.
Perancang busana legendaris itu menari dengan penuh semangat dan kegembiraan meskipun fisiknya lemah. Seolah-olah musik dan tepuk tangan telah memberinya kesembuhan sementara dari penyakitnya, memungkinkan dia untuk mengekspresikan kegembiraan dan kecintaannya pada kerajinannya.
Penonton dibuat terpesona dengan penampilan terakhir Rohit Bal alias Gudda dan tariannya tidak hanya sekedar perayaan atas karyanya tetapi juga bukti semangat gigihnya. Itu adalah momen keajaiban murni, di mana batasan antara desainer, seniman, dan pemain menjadi kabur, hanya menyisakan esensi karya seninya.
Tarian terakhir Rohit Bal lebih dari sekedar pertunjukan. Itu adalah perayaan atas hidupnya, karya seninya, dan pengaruh abadi yang ia berikan pada dunia mode.
KEHIDUPAN ROHIT BAL
Lahir dari keluarga Kashmiri Pandit pada tanggal 8 Mei 1961, di Srinagar, perjalanan Rohit Bal di dunia fashion dimulai pada tahun 1986, ketika ia ikut mendirikan Orchid Oversea Pvt. Ltd dengan saudaranya. Pada tahun 1990, ia meluncurkan koleksi solo pertamanya, menandai awal karirnya yang berpengaruh.
Lulusan Sejarah dari St Stephen’s College di Delhi, Rohit Bal kemudian kuliah di National Institute of Fashion Technology (NIFT) di Delhi untuk mengasah keahliannya dalam desain fesyen. Karyanya melampaui pakaian, hingga desain perhiasan, di mana keahliannya juga dihargai.
Selama bertahun-tahun, ia membuka toko utama di kota-kota besar di India, termasuk Delhi, Mumbai, Bengaluru, Ahmedabad, Kolkata, dan Chennai. Karyanya dengan Khadi Gram Udyog, perusahaan tekstil alat tenun tangan terbesar di Panchkula, semakin memperkuat reputasinya sebagai desainer yang berakar kuat pada warisan India.
Pada bulan Desember tahun lalu, Rohit Bal menghadapi masalah kesehatan yang memerlukan perawatan intensif setelah dirawat di rumah sakit swasta di Gurugram karena masalah jantung.
Perancang busana tersebut akan dikremasi di Lodhi Road Crematorium pada pukul 5 sore pada hari Sabtu dan kematiannya menandai berakhirnya era mode India, meninggalkan warisan yang memadukan seni tradisional dengan pendekatan visioner.