Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk segera menguji kemampuannya dalam mengerahkan senjata nuklir taktis sebagai tanggapan terhadap retorika negara-negara Barat yang ingin membantu Ukraina, media yang dikendalikan pemerintah Rusia melaporkan pada hari Senin. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan latihan tersebut dilakukan dalam waktu dekat, menurut laporan itu.
Retorika Barat macam apa yang memicu hal ini? Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyarankan pengerahan pasukan NATO ke Ukraina. Saran Macron, dan retorika pejabat Inggris dan AS lainnya menuntut tanggapan yang kuat, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam laporan media pemerintah terpisah pada hari Senin.
Apa saja yang terlibat dalam tes semacam itu? Kremlin mengatakan latihan yang dilakukannya akan menyempurnakan aspek praktis dari penggunaan senjata nuklir, menurut media pemerintah. Operator dapat menguji setiap aspek penerapan senjata nuklir tanpa menyebabkan ledakan nuklir, menurut Arms Control Association, kelompok pendidikan publik nirlaba yang berbasis di Washington.
Apakah latihan terkait nuklir biasa dilakukan Rusia? Tinjauan Postur Nuklir 2022 yang dilakukan pemerintahan Biden mengatakan bahwa selama dekade terakhir, Rusia telah berupaya mengembangkan kemampuan nuklirnya dan meningkatkan sistem pertahanan nuklirnya. Amerika Serikat berencana untuk tidak meledakkan senjata nuklir sebagai bagian dari uji coba apa pun sambil berusaha mempertahankan keunggulan militernya terhadap musuh-musuhnya, menurut dokumen tersebut.
Menggali lebih dalam: Baca kolom Daniel R. Suhr di WORLD Opinions tentang bagaimana Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tertidur di saklar nuklir.