Polisi Sydney menanggapi penikaman massal di pusat perbelanjaan dan gereja

Dawud

Polisi Sydney menanggapi penikaman massal di pusat perbelanjaan dan gereja

Penyerang menyerbu altar gereja di barat daya Sydney pada hari Senin, berulang kali menikam ke arah pendeta yang mengenakan jubah berhias, menurut rekaman video. Polisi di negara bagian New South Wales, Australia, menahan seorang pria setelah beberapa orang, termasuk petugas, mengalami luka yang tidak mengancam jiwa. Penikaman di gereja terjadi hanya beberapa hari setelah enam orang tewas dalam penikaman massal di sebuah pusat perbelanjaan pinggiran kota di sisi timur kota, kata polisi negara bagian. Seorang petugas polisi yang merespons menembak dan membunuh tersangka yang memegang pisau setelah tersangka menerjangnya, menurut pernyataan polisi. Tersangka telah melukai dua belas orang lainnya dalam serangan di pusat perbelanjaan tersebut, kata polisi.

Apa motif kejadian tersebut? Polisi mengidentifikasi tersangka di pusat perbelanjaan tersebut sebagai Joel Cauchi, seorang warga negara bagian Queensland berusia 40 tahun. Lima dari enam orang yang diduga dibunuhnya adalah perempuan. Seorang pejabat polisi mengatakan kepada lembaga penyiaran di Australia bahwa ada kemungkinan Cauchi menargetkan perempuan.

Motif penyerang gereja tidak diketahui dengan jelas berdasarkan klip kejadian yang diambil dari siaran langsung gereja. Situs web Gereja Christ The Good Shepherd menggambarkan dirinya memiliki tradisi ortodoks Asiria. Uskup Mar Mari Emmanuel, yang tampaknya menjadi orang pertama yang diserang di sana, aktif di media sosial. Gereja mengatakan Emmanuel dan seorang pendeta lainnya yang terluka meminta doa untuk penyerang mereka.

Dewan Imam Nasional Australia mengutuk kedua serangan tersebut.