Bukti yang sangat kuat menunjukkan bahwa Edmundo González Urrutia memenangkan pemilihan presiden Venezuela akhir pekan lalu, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis. Presiden saat ini Nicolás Maduro pada hari Minggu mengklaim telah menang. Dewan Pemilihan Nasional tidak merilis catatan pemungutan suara yang lengkap dan terperinci. Lebih dari selusin pemimpin dunia telah mempertanyakan keabsahan pemilihan dan telah meminta pejabat pemilihan Venezuela untuk menerbitkan data terperinci dari pemilihan tersebut. Dalam pernyataannya, Blinken mengatakan penolakan dewan pemilihan untuk memberikan hasil resmi tingkat daerah pemilihan telah menghilangkan kredibilitasnya.
Bagaimana tanggapan negara lain? Para pemimpin Brasil, Kolombia, dan Meksiko pada hari Kamis mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Maduro untuk merilis data pemungutan suara secara terperinci sehingga hasilnya dapat diverifikasi secara tidak memihak. Peru pada hari Senin memanggil pulang duta besarnya untuk Venezuela, dan Venezuela mengusir diplomat dari enam negara lainnya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping, dan Presiden Honduras Xiomara Castro mengucapkan selamat kepada Maduro atas kemenangannya. Presiden Nikaragua Daniel Ortega dan Presiden Bolivia Luis Arce juga memberikan dukungan kepada Maduro.
Bagaimana dengan protes? Protes meletus awal minggu ini setelah pemilihan umum. Pemimpin oposisi Venezuela lainnya, Maria Corina Machado, pada hari Kamis menyerukan protes di setiap kota di Venezuela selama akhir pekan mendatang. Maduro pada hari Kamis mengatakan petugas penegak hukum telah menangkap 1.200 orang dan berencana untuk menangkap 1.000 orang lagi. Sementara itu, penyerang bertopeng pada Jumat pagi menggeledah markas Machado dan mencuri dokumen serta peralatan. Machado sebelumnya bersembunyi, tulisnya dalam kolom opini untuk Jurnal Wall Street.
Menggali lebih dalam: Baca opini Eric Patterson tentang mengapa Maduro harus digulingkan.
