Sebuah pesawat nirawak Iran menyerang sebuah bangunan perumahan di ibu kota Israel pada Jumat pagi dini hari dan menewaskan seorang warga sipil, menurut Pasukan Pertahanan Israel. Pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman melancarkan serangan mematikan yang melukai 10 orang lainnya, kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari. Serangan itu difokuskan pada wilayah sipil yang dekat dengan kedutaan AS. Pihak berwenang meluncurkan penyelidikan mendalam mengenai mengapa tidak ada sirene peringatan yang diaktifkan sebelum serangan, kata Angkatan Udara Israel.
Dalam insiden terpisah, militer menembak jatuh apa yang digambarkannya sebagai target udara mencurigakan yang melintas dari Lebanon beberapa jam setelah serangan di Tel Aviv, tambah IAF. Pihak berwenang sedang menyelidiki hubungan antara serangan tersebut, kata Hagari. Pemberontak Houthi yang didukung Iran mulai menyerang kapal-kapal di dan dekat rute pelayaran komersial di sepanjang Laut Merah setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober dan telah melancarkan puluhan serangan sejak saat itu.
Bagaimana Israel tahu Houthi bertanggung jawab? Juru bicara militer Houthi Brigjen Yahya Saree mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam siaran Jumat pagi. Houthi menggunakan pesawat nirawak baru yang mampu menerobos sistem intersepsi dan radar musuh, katanya. Pasukan Houthi memiliki daftar target di Israel termasuk wilayah militer, tambah Saree.
Menggali lebih dalam: Baca laporan saya tentang Amerika Serikat yang mengklasifikasi ulang Houthi sebagai teroris awal tahun ini.
