Presiden Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen negara itu pada hari Selasa, menurut media lokal Dhaka Tribune. Kepemimpinan negara itu sedang dalam masa transisi menyusul kerusuhan hebat yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa yang mengkritik mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Shahabuddin juga membebaskan seorang pemimpin oposisi politik utama dari penjara pada hari Selasa, Tribune melaporkan. Bangladesh diperkirakan akan membentuk pemerintahan sementara, kata media tersebut. Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker-uz-Zaman menjanjikan pemerintahan sementara baru dalam pidato televisi baru-baru ini. PM mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu pada hari Senin, menurut Kedutaan Besar AS.
Bagaimana situasi di lapangan? Kedutaan Besar AS pada hari Selasa mengeluarkan peringatan untuk tidak bepergian ke Bangladesh dan memerintahkan semua personel pemerintah non-darurat dan keluarga mereka untuk meninggalkan negara tersebut. Kedutaan tersebut menyebutkan kerusuhan sipil, kejahatan, dan terorisme sebagai alasan warga Amerika harus menjauh.
Sehari sebelumnya, kedutaan melaporkan bentrokan hebat di ibu kota Dhaka, daerah sekitarnya, dan bagian lain negara itu. Militer Bangladesh mengerahkan pasukan di seluruh negeri, kata pernyataan itu. Media lokal melaporkan pada hari Selasa bahwa jalan-jalan di Dhaka tampak lebih tenang.
Menggali lebih dalam: Baca laporan Lauren Canterberry di The Sift tentang milik Hasina pengunduran diri di tengah protes.