Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menegaskan kembali komitmen UE terhadap demokrasi Bolivia setelah kudeta yang gagal pada hari Rabu. UE mendukung supremasi hukum di Bolivia, tulisnya di media sosial. Jenderal Bolivia Juan José Zuñiga memimpin unit militer menerobos istana pemerintah dengan kendaraan lapis baja di La Paz pada hari Rabu dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Luis Arce. Rusia juga menyampaikan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Arce dalam postingan media sosial pada hari Kamis. Kremlin memperingatkan terhadap campur tangan asing dalam urusan Bolivia dan pemerintahan Amerika Selatan lainnya.
Bagaimana negara ini bergerak maju? Dalam sejarah Bolivia yang hampir 200 tahun, negara tersebut telah mengalami 190 kali percobaan kudeta dan revolusi. Terima kasih banyak kepada sekutu internasional yang telah menyuarakan dukungan mereka terhadap demokrasi Bolivia, tulis Arce beberapa jam setelah kudeta. Kudeta hanya akan menimbulkan ketidakstabilan yang tidak perlu di saat rakyat Bolivia seharusnya bekerja untuk maju, katanya dalam posting terpisah. Arce membagikan foto-foto yang memperlihatkan ribuan orang memadati halaman istana setelah percobaan kudeta dan berterima kasih kepada mereka yang turun ke jalan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang penggulingan tersebut.
Zuñiga ditangkap di siaran langsung televisi setelah mengklaim Arce memerintahkan dia untuk melakukan kudeta. Presiden mengatakan minggu ini akan menjadi minggu yang kritis dan dia memerlukan sesuatu untuk meningkatkan popularitasnya, kata Zuñiga kepada wartawan. Dia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Menggali lebih dalam: Baca laporan awal Josh Schumacher tentang kudeta yang gagal.