Kementerian Luar Negeri Pakistan pada hari Senin mengatakan bahwa mereka telah terlibat dalam operasi anti-terorisme terhadap kelompok militan di wilayah perbatasan negara tetangganya, Afghanistan.
Tunggu, Pakistan melintasi perbatasan untuk menyerang sasaran di Afghanistan? Kementerian mengatakan pihaknya telah menyatakan keprihatinan beberapa kali kepada Pemerintah Sementara Afghanistan selama dua tahun terakhir. Dikatakan bahwa mereka memprioritaskan integritas wilayah Afghanistan, dan dengan demikian memprioritaskan dialog. Kementerian Luar Negeri Afghanistan dikutuk Serangan Pakistan, yang dikatakan mengakibatkan “kemartiran perempuan dan anak-anak.”
Kelompok mana yang menjadi sasarannya? Dikatakan bahwa operasi tersebut menargetkan anggota kelompok yang dikenal sebagai Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) dan Kelompok Hafiz Gul Bahadur. Pakistan secara khusus menegaskan bahwa TTP merupakan “ancaman kolektif terhadap perdamaian dan stabilitas regional.” Taliban mengambil alih Afghanistan setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari wilayah tersebut pada tahun 2021. Pakistan menuduh pemerintah Taliban mendukung TTP dan Kelompok Hafiz Gul Bahadur, sambil menggunakan mereka sebagai proxy melawan Pakistan.
Ancaman macam apa yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok ini terhadap Pakistan? Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan warga AS untuk “mempertimbangkan kembali perjalanan” ke Pakistan “karena terorisme.” Departemen tersebut secara khusus memperingatkan warganya untuk menghindari beberapa wilayah di negara tersebut, tempat serangan teroris paling merajalela.
Bagaimana dengan Afganistan? Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan “jangan bepergian” ke Afghanistan. Dikatakan bahwa Kedutaan Besar AS di Kabul telah menghentikan operasinya sejak pengambilalihan Taliban pada tahun 2021. Laporan tersebut melaporkan bahwa “terorisme, risiko penahanan yang salah, penculikan dan kejahatan” membahayakan warga AS yang bepergian ke sana.
Menggali lebih dalam: Baca kolom AS Ibrahim di Opini DUNIA yang merujuk pada kemunculan Afghanistan dan Pakistan secara bersamaan dalam 10 negara teratas yang tidak aman bagi umat Kristiani dalam Daftar Pengawasan Dunia Open Doors tahun 2024.