Pentagon pada hari Kamis mengkonfirmasi bahwa rudal yang digunakan Kremlin untuk menyerang wilayah Dnipro di Ukraina pada hari itu adalah rudal balistik jarak menengah. Pentagon menggambarkannya sebagai senjata eksperimental. Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh menambahkan bahwa, sebelum serangan itu, Kremlin secara singkat memberi tahu Amerika Serikat melalui saluran yang digunakan negara-negara tersebut untuk mengurangi risiko insiden nuklir. Rudal tersebut membawa hulu ledak konvensional namun pasukan Rusia dapat melengkapi desain rudal tersebut dengan hulu ledak nuklir, kata Singh pada konferensi pers.
Apa pendapat negara lain mengenai hal ini? Menteri Pertahanan Inggris John Healey pada hari Kamis menuduh Rusia secara tidak bertanggung jawab meningkatkan konfliknya di Ukraina. Wakil Kepala Staf Pertahanan Inggris, Letjen Rob Magowan, bertemu dengan anggota parlemen pada hari Kamis. Dalam pertemuan itu, dia mengatakan kepada mereka bahwa tentara Inggris siap berperang dengan Rusia kapan saja, menurut media yang berfokus pada militer Inggris. Berita Angkatan.
Gali lebih dalam: Baca kolom Daniel R. Suhr di WORLD Opinions tentang bagaimana Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan Gereja Ortodoks Rusia untuk menindas kaum evangelis di Ukraina.