Matahari musim dingin terasa begitu nyaman; seseorang dapat menghabiskan sepanjang sore hanya dengan duduk, membaca, mendengarkan musik, atau melakukan kesenangan sederhana seperti makan kacang atau merajut, sambil menikmati kehangatannya. Matahari yang menenangkan jiwa ini adalah alasan kami semua menikmati piknik di bulan November—sebelum, tentu saja, kabut asap merusak rencana tersebut.
Matahari musim dingin terasa lebih seperti sekutu, tidak seperti matahari musim panas yang terik yang memerlukan perlindungan ketat untuk menghindari masalah seperti sengatan panas. Akibatnya, orang sering mengabaikan perlindungan terhadap sinar matahari selama musim dingin, dan tabir surya pada akhirnya tidak lagi diperlukan. Namun, para ahli dermatologi sangat menyarankan penggunaan tabir surya selama musim dingin.
Tabir surya hanya diperlukan saat musim panas atau saat keluar rumah hanyalah mitos belaka.
Meskipun sinar matahari mungkin terasa hangat atau terkadang tersembunyi selama musim dingin, bukan berarti tidak ada sinar UV. Faktanya, ini adalah musim untuk ekstra hati-hati terhadap sinar UV A.
“Tabir surya bukan hanya untuk musim panas; Sinar UV hadir sepanjang tahun, berapapun suhunya. Meskipun sinar UV B mungkin lebih lemah selama musim dingin, sinar UV A menembus lebih dalam dan menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit,” kata Dr Ruben Bhasin Passi, Konsultan Dermatologi, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram.
“Radiasi UV, radiasi UV B, radiasi inframerah (IR), dan cahaya biru terjadi sepanjang tahun, apa pun musimnya. Perlindungan spektrum luas sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar berbahaya ini dan mencegah kerusakan,” tambah Dr Sagar Gujjar, MD Dermatologist, Founder and Head, Skinwood, Mumbai.
Intinya, Anda memerlukan tabir surya di musim dingin karena sinar UV tetap ada, bahkan saat cuaca mendung, dan dapat menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Bagaimana dengan aplikasinya?
Mengoleskan tabir surya saja tidak cukup; Anda perlu menerapkannya kembali setiap 2-3 jam. Aturannya tetap sama bahkan selama musim dingin.
“Efektivitas tabir surya biasanya bertahan selama 2-3 jam setelah pengaplikasian, apapun jenis yang digunakan. Untuk memastikan perlindungan berkelanjutan, aplikasikan kembali, terutama pada jam sibuk antara pukul 11.00 hingga 14.00 jika Anda berada di luar ruangan antara pukul 09.00 hingga 16.00,” kata Dr Sagar Gujjar.
Demikian pula, jumlah tabir surya yang Anda gunakan tidak boleh berkurang di musim dingin. Ikuti aturan dua jari untuk mengaplikasikan tabir surya ke wajah Anda, bahkan saat mengaplikasikannya kembali.
“Meski sinar matahari musim dingin terasa lebih lembut, bukan berarti Anda bisa mengurangi penggunaan tabir surya. Sinar UV A menyebabkan penuaan dan merusak kulit Anda, dan intensitasnya tidak berubah seiring suhu atau kekuatan sinar matahari,” jelas Dr Passi.
Saat Anda berada di daerah bersalju, penggunaan tabir surya secara berlebihan menjadi lebih penting.
“Salju dan es dapat memantulkan sinar UV sehingga meningkatkan paparan. Jumlah tabir surya yang lebih sedikit akan membuat sebagian kulit tidak terlindungi dan berisiko mengalami kerusakan,” jelas Dr Passi.
Bagaimana memilih tabir surya yang tepat
Untuk memastikan perlindungan matahari yang tepat, penting untuk memilih tabir surya yang baik. PS: Produk yang mahal atau sedang tren belum tentu efektif. Anda juga dapat menemukan tabir surya yang efektif di apotek.
Berikut panduan singkat untuk membantu Anda memilih tabir surya yang tepat:
- Perlindungan spektrum luas: Pilih tabir surya yang menawarkan perlindungan terhadap sinar UV A dan UV B.
- Non-komedogenik: Pilih tabir surya berlabel “nonkomedogenik” atau periksa bahan-bahannya untuk memastikan tidak menyumbat pori-pori Anda. Anda bahkan dapat menggunakan ChatGPT untuk memeriksa bahan-bahannya.
- nilai PA: Perhatikan nilai PA yang menandakan perlindungan dari sinar UV A. PA+ berarti perlindungan rendah, PA+++ tinggi, dan PA++++ menunjukkan perlindungan UV A sangat tinggi. Para ahli merekomendasikan PA+++ untuk penggunaan rutin.
- Faktor SPF: Bertentangan dengan anggapan umum, hampir tidak ada perbedaan antara SPF 30 dan SPF 50. SPF mengukur seberapa baik tabir surya melindungi Anda dari sengatan matahari.
Tabir surya dengan SPF 15 memblokir 93% radiasi UV B, SPF 30 memblokir 97%, SPF 50 memblokir 98%, dan SPF 100 memblokir 99% sinar UV B mencapai kulit Anda. Jadi, tidak ada perbedaan signifikan antara SPF 30 dan SPF 100,” tulis Dr Jaishree Sharad dalam bukunya. Buku Jawaban Perawatan Kulit. Idealnya, tabir surya harus memiliki SPF 30 atau lebih. - Jenis kulit: Pilih tabir surya yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Untuk kulit berminyak atau rentan berjerawat, pilihlah formula non-komedogenik dan bebas minyak. Untuk kulit kering, carilah bahan yang menghidrasi seperti gliserin, asam hialuronat, atau ceramide. Untuk kulit sensitif, tabir surya fisik dengan seng oksida dan titanium dioksida adalah pilihan yang ideal karena cenderung tidak menyebabkan iritasi.
Untuk menjaga kulit Anda tetap bahagia dan sehat di musim dingin ini, jangan lewatkan juga pelembab!