Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan pada hari Kamis bahwa lebih dari 46.000 orang telah tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023. Jumlah orang yang terluka akibat aktivitas militer Israel mendekati 110.000 orang, menurut kelompok teroris yang berbasis di Gaza. Kelompok ini belum membedakan antara korban militer dan sipil. Kelompok nirlaba seperti Amnesty International mengkritik Israel atas kerugian warga sipil di Gaza.
Dalam tiga serangan terpisah pada hari terakhir, pasukan Israel telah menewaskan sekitar 70 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, kata kementerian tersebut. Dan bahkan lebih banyak lagi warga Palestina yang terkubur di bawah reruntuhan setelah serangan tersebut, Hamas menambahkan.
Apa tanggapan Israel mengenai hal ini? Posisi militer Israel adalah bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari korban sipil. Mereka mencoba memperingatkan warga sipil mengenai serangan yang akan terjadi melalui berbagai metode, katanya. Metode-metode tersebut termasuk mengirimkan SMS ke nomor ponsel dan menyebarkan pamflet peringatan evakuasi ke daerah-daerah yang rawan kekerasan.
Bagaimana dengan para sandera di Gaza? Kelompok advokasi sandera, Bring Them Home Now, mengatakan pada hari Kamis bahwa hampir 100 sandera masih berada di Gaza. Masih belum pasti berapa banyak dari mereka yang masih hidup. Mereka telah berada di Gaza selama 461 hari, tambah kelompok itu.
Bagaimana dengan korban Israel? Selama tahun pertama perang, lebih dari 726 tentara Israel tewas, dengan lebih dari 300 di antaranya tewas di Gaza, menurut data dari Pasukan Pertahanan Israel. Sekitar 1.200 pria, wanita, dan anak-anak tewas dalam serangan teroris 7 Oktober di Israel.
Gali lebih dalam: Baca laporan saya di The Sift kemarin tentang tentara Israel yang menemukan mayat dua sandera di Gaza.