Zahra Ershadi, wakil perwakilan Iran untuk PBB, menuduh Israel melanggar beberapa hukum internasional dalam serangan hari Senin terhadap sebuah gedung di kompleks kedutaan Iran di Damaskus. Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa, Ershadi meminta negara-negara anggota untuk mengutuk serangan tersebut, yang ia peringatkan “dapat meningkatkan ketegangan di kawasan dan berpotensi memicu konflik lebih lanjut yang melibatkan negara lain.”
Apa yang telah terjadi? Ershadi menuduh Israel melakukan serangan udara terhadap bangunan yang berdekatan dengan gedung kedutaan utama Iran di Suriah, menewaskan tujuh warga Iran. Dia mengatakan jumlah korban tewas terakhir belum dihitung karena beberapa jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan. Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya.
Apa yang dikatakan Amerika Serikat? Duta Besar AS Robert Wood mengatakan bahwa Suriah telah menjadi lokasi melancarkan serangan di wilayah lain. Dia mengatakan pasukan proksi Iran telah menyerang pasukan AS di wilayah tersebut berkali-kali. Ia juga mencatat, sifat dan tujuan bangunan yang dirusak, yang bukan merupakan gedung utama kedutaan, belum ditentukan. Dia mengutip klaim Israel bahwa bangunan itu digunakan untuk menampung para pemimpin teroris. Dia menambahkan, Amerika Serikat tidak mengetahui tentang serangan itu sebelum terjadi. Dia meminta Iran untuk tidak meningkatkan ketegangan di kawasan.
Apakah Iran pernah mengatakan jika akan melakukan respons sepihak? Iran telah berjanji akan memberikan tanggapan namun belum memberikan rincian mengenai bentuk tanggapan yang akan diambil. “Republik Islam Iran akan dengan tegas dan bijaksana membuat agresor dan rezim Zionis yang lemah menyesali kejahatan terbarunya,” kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa. Ia menambahkan bahwa Iran “memiliki hak yang sah dan melekat… untuk menanggapi dengan tegas tindakan teroris semacam itu.”
Menggali lebih dalam: Dengarkan komentar Cal Thomas di Dunia dan Segala Isinya podcast tentang bagaimana Israel berada di tengah perang demi kelangsungan hidupnya.