Iran berencana menggunakan ribuan mesin sentrifugal canggih untuk mulai memperkaya uranium di dua fasilitas nuklirnya, menurut Associated Press pada hari Jumat, mengutip laporan rahasia yang dikeluarkan oleh Badan Energi Atom Internasional, atau IAEA. Laporan tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan dilakukan di fasilitas di Fordo dan Natanz, dan hanya akan melibatkan pengayaan uranium hingga kemurnian 5%—jauh lebih rendah dibandingkan dengan 60% yang dilakukan Iran saat ini, menurut Associated Press. Kantor berita tersebut berspekulasi bahwa ini adalah tanda bahwa ISIS ingin bernegosiasi dengan negara-negara Barat dan Presiden terpilih Donald Trump.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengkonfirmasi awal bulan ini bahwa persediaan uranium Iran yang diperkaya secara besar-besaran terus bertambah sejak laporan sebelumnya pada bulan Juni. Grossi mengunjungi situs nuklir Republik Islam Iran pada awal November dan memberi pengarahan kepada Dewan Gubernur PBB tentang kunjungannya pekan lalu. Dia mencatat peningkatan simpanan uranium yang diperkaya di negara tersebut sebesar 20% dan 60% tetapi tidak merinci jumlahnya.
Grossi juga menyampaikan keprihatinannya mengenai pelanggaran Iran terhadap pengamanan PBB yang telah disepakati. Para pemimpin Iran bersikeras bahwa semua bahan dan aktivitas nuklir telah diungkapkan, namun partikel uranium yang diubah secara ilmiah kemudian ditemukan di lokasi yang tidak diumumkan, kata Grossi. Negara Islam harus memberlakukan tindakan pengamanan untuk meyakinkan para pemimpin dunia bahwa program ini bertujuan damai, kata direktur jenderal. Badan nuklir PBB akan terus membahas penghapusan persediaan uranium yang diperkaya 60% milik Iran, sesuatu yang menurut Grossi telah disetujui oleh negara Iran.
Mengapa simpanan uranium di suatu negara penting? Uranium adalah unsur radioaktif alami yang penting untuk produksi tenaga nuklir. Sebagian besar proyek pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan bahan bakar isotop tertentu, yang sejumlah kecilnya dapat ditemukan dalam uranium alam. Ilmuwan nuklir memasukkan unsur tersebut melalui proses pengayaan untuk meningkatkan isotop yang dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga nuklir. Sebagian besar reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan uranium yang diperkaya 3% hingga 5%, menurut Asosiasi Nuklir Dunia. Uranium yang diperkaya lebih dari 20% digunakan untuk menggerakkan senjata nuklir atau kapal selam, menurut badan Grossi.
Gali lebih dalam: Dengarkan laporan Mary Reichard tentang bagaimana Presiden Joe Biden akan meninggalkan hubungan Iran sebelum meninggalkan jabatannya.