Benarkah panas membuat kita mudah tersinggung?

Dawud

Benarkah panas membuat kita mudah tersinggung?

Pernahkah kita memperhatikan bagaimana kita cenderung kehilangan kesabaran ketika suhu naik? Ini bukan hanya imajinasi Anda—panas benar-benar membuat kita lebih mudah tersinggung. Dan ini bukan hanya sekedar anekdot; Para ahli mengatakan bahwa ada ilmu pengetahuan yang kuat di balik mengapa kita menjadi sangat rewel saat cuaca panas.

Dr Vijayshree Bajaj, psikolog dan pelatih kesehatan mental di MedyMind mengatakan, “Panas yang ekstrim memang bisa membuat orang mudah tersinggung. Ketika suhu meningkat secara signifikan, tubuh dan pikiran kita mengalami berbagai perubahan yang dapat menyebabkan peningkatan sifat mudah marah.”

Selain itu, ada lebih dari satu alasan yang dapat membuat Anda merasa frustrasi, seperti kurang tidur, perubahan hormonal, dan dehidrasi.

Mari kita uraikan:

Kurang tidur

Mencoba untuk mendapatkan istirahat malam yang baik di tengah cuaca panas bisa menjadi mimpi buruk. Suhu tinggi dapat mengganggu siklus tidur kita, menyebabkan malam gelisah dan pagi hari terasa pusing. Kurang tidur adalah pemicu utama iritabilitas. Ketika kita lelah, kemampuan kita untuk mengatasi stres dan mengelola emosi kita menurun.

“Kurang tidur merupakan faktor penting dalam rasa mudah tersinggung akibat panas. Selama malam musim panas, orang-orang sering kali kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas karena ketidaknyamanan yang disebabkan oleh suhu tinggi. Kurang tidur dapat menyebabkan reaksi emosional yang meningkat, membuat seseorang lebih rentan terhadap rasa mudah tersinggung dan perubahan suasana hati,” kata Dr. Bajaj.

Perubahan hormonal

Ini mungkin mengejutkan, tetapi panas juga dapat mengganggu hormon Anda. Suhu tinggi dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Ketika kadar kortisol melonjak, kita bisa merasa cemas, gelisah, dan ya, mudah tersinggung.

Psikolog dan psikoterapis yang berbasis di Mumbai, Priyanka Kapoor mengatakan, “Peningkatan kortisol, hormon stres, adalah salah satu perubahan hormon yang disebabkan oleh panas ekstrem yang dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan perasaan stres dan kemarahan. Panas juga dapat berdampak pada keseimbangan hormon lain yang terlibat dalam pengaturan suasana hati, seperti estrogen dan testosteron.”

Dampak psikologis

Saat suhu meningkat, tubuh kita harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan diri dan detak jantung kita pun meningkat. Upaya ekstra ini membebani kondisi mental kita. Bayangkan terjebak dalam kemacetan di hari yang terik tanpa AC. Kesabaran Anda menguap bersama keringat Anda, dan semuanya tampak lebih menyebalkan.

“Paparan panas dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan mental, yang dapat mengganggu kinerja kognitif dan meningkatkan tingkat frustrasi sehingga membuat Anda lebih sulit berkonsentrasi. Panas yang ekstrim dapat memperparah gejala kecemasan dan depresi pada orang yang sudah memiliki gangguan kesehatan mental karena dapat menimbulkan ketegangan dan ketidaknyamanan,” kata Kapoor.

Studi apa yang memberitahu kita

Penelitian menunjukkan bahwa kejahatan kekerasan seperti pembunuhan dan penyerangan berat lebih mungkin terjadi saat suhu meningkat. Bahkan di lingkungan terkendali seperti penjara, sebuah penelitian tahun 2021 melaporkan peningkatan kekerasan di antara narapidana sebesar 18 persen pada hari yang sangat panas. Selain itu, ada risiko bunuh diri yang lebih tinggi pada hari yang lebih panas karena orang mungkin melampiaskan kemarahan mereka ke dalam diri.

Penelitian telah mengkonfirmasi bahwa beberapa orang menjadi lebih marah dan lebih rentan untuk menyerang ketika mereka merasa kepanasan. Misalnya, sebuah eksperimen mengungkapkan bahwa orang yang bermain video game di ruangan panas selalu bersikap lebih kejam terhadap pasangannya dibandingkan dengan mereka yang bermain di ruangan lebih dingin.

Mengatasi panas

Jadi, apa yang bisa kamu lakukan agar tetap tenang? Berikut beberapa tipnya:

Tetap terhidrasi: Minumlah banyak air untuk membantu tubuh Anda tetap sejuk.

Ketahui pemicu Anda: Identifikasi apa yang biasanya membuat Anda marah. Hindari tempat-tempat ramai pada jam sibuk jika keramaian membuat Anda mudah tersinggung. Jika orang-orang tertentu membuat Anda stres, batasi waktu Anda bersama mereka atau miliki teman-teman yang suportif.

Pahami faktor-faktor yang berkontribusi: Tanyakan pada diri Anda apakah Anda lelah, lapar, stres, atau cemas. Mengenali hal-hal ini dapat membantu Anda mengelola reaksi Anda dengan lebih baik.

Berhenti sejenak dan renungkan: Berpikirlah sebelum Anda bertindak atau berbicara. Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri dan pertimbangkan konsekuensi dari ledakan tersebut.

Fokus pada pernapasan: Tenangkan diri Anda dengan bernapas secara sadar: tarik napas selama empat hitungan, tahan selama empat hitungan, dan buang napas selama empat hitungan. Ulangi empat kali untuk membantu memperlambat detak jantung dan menjernihkan pikiran.

Kontrol apa yang Anda bisa: Ingat, Anda hanya dapat mengendalikan reaksi Anda sendiri, bukan kejadian eksternal atau perilaku orang lain. Fokuslah pada pengelolaan perasaan dan respons Anda sendiri.

Ingat

Bukan hanya Anda—cuaca panas memengaruhi kita semua. Menyadari dampaknya terhadap suasana hati dapat membantu Anda mengelola rasa jengkel dengan lebih baik.