Penerbangan komersial pertama sejak Maret meninggalkan Bandara Toussaint Louverture Haiti di Port-au-Prince pada hari Senin. Maskapai lokal Sunrise Airways mengatur penerbangan ke Miami, Florida. Maskapai penerbangan yang berbasis di AS diperkirakan tidak akan mengoperasikan penerbangan dari bandara tersebut hingga akhir Mei hingga awal Juni. Pembukaan kembali bandara dapat membantu mengatasi kekurangan pasokan dasar dan obat-obatan bagi warga sipil. Sekitar 5,5 juta warga Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, atau OCHA. Pada hari Minggu, Polisi Nasional Haiti di bandara menerima 10 kendaraan lapis baja dari Amerika Serikat untuk perjuangan mereka melawan geng, menurut Kedutaan Besar AS di Haiti.
Mengapa bandara ditutup? Geng-geng menguasai ibu kota pada akhir Februari dan awal Maret ketika mereka menyerbu kantor polisi dan membebaskan lebih dari 4.000 narapidana dari dua penjara terbesar di Haiti. Perdana Menteri Ariel Henry mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan Maret setelah kekerasan dimulai. Kekerasan geng telah menewaskan lebih dari 2.500 orang dalam tiga bulan pertama tahun 2024 saja, menurut PBB. Haiti sedang mengalami krisis terburuk sejak gempa bumi tahun 2010, kata Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB Carl Skau.
Menggali lebih dalam: Bacalah laporan Travis K. Kircher tentang pengalaman seorang misionaris Amerika yang melakukan penginjilan di tengah krisis yang terjadi di Haiti.