Ini menceritakan 30 tahun pertama kehidupan Gianna Nannini, masa kecilnya, luka-lukanya, kejatuhannya, kekeraskepalaannya, integritasnya, kejeniusannya, kesuksesannya. “You are in the soul”, mulai 2 Mei di Netflix. Sebuah film yang disutradarai oleh Cinzia TH Torrini yang memiliki kekuatan besar pada tokoh protagonisnya, Letizia Toni. Film ini diambil dari “Sei Nell'Anima – Cazzi Miei”, otobiografi sang artis. Baginya, sangat emosional melihat kehidupannya terungkap di layar.
“Saya tersentuh oleh Fratelli d'Italia, ketika saya dikeluarkan dari paduan suara, saya mengalami saat-saat kesakitan, saya berusia 7 tahun. Saya menghidupkan kembali momen-momen tertentu dari kebenaran bahwa ada sebuah film. Pada dasarnya itu adalah hal yang membuatku terharu, ya” kenang penyanyi-penulis lagu itu. Sementara Toni berkomentar, “Dia menangis sepanjang waktu dan aku berpikir: tapi ini film!”
Dalam film tersebut terdapat banyak bagian dalam kehidupan sang artis, termasuk tahun 1983, tahun di mana ia mencapai titik terendah dan terlahir kembali.
“Ada transisi besar antara kehidupan saya sebelumnya, kehidupan yang saya anggap mati dalam arti tertentu, hingga “Amerika”, lalu ke “GN” sebagai rekaman, hal ini dimulai lagi dengan “Fotoromanza”, lalu setelah “Latin kekasih”, album yang dengannya saya menemukan identitas musik Mediterania saya. Apa yang Anda sebut kelahiran kembali adalah momen paling hilang dalam diri saya, dengan hilangnya diri, yang baru saya temukan setelah bertahun-tahun, seperti cakra yang terbuka, topi yang terbuka, semua melodi pasca-Fotoromanza ini masuk ke dalam diri saya karena “Fotoromanza” justru merupakan momen kelahiran yang sebenarnya” jelas Nannini
Dari film tersebut terlihat bahwa kegigihan dan integritas adalah senjata kemenangan Nannini yang sebenarnya. Dan penerjemahnya sangat mirip dengannya.
“Saya mencari seluruh perjalanannya, mulai dari masa kecilnya, dari tempat-tempatnya dan sensasi-sensasi yang sebenarnya bisa dia rasakan, saya mencoba menghidupkannya kembali semaksimal mungkin untuk merasakan langsung karakternya” kata Toni. DAN
untuk Nannini, “Saya membandingkannya dengan Robert De Niro, dalam hal keterampilan, karena dengan membenamkan dirinya dalam karakter, saat dia menciptakannya, dia benar-benar menjalaninya dengan cara apa pun…”