Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan kepada seluruh warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum hari Jumat setelah kematian mendadak mantan Presiden Ebrahim Raisi. Kelangsungan hidup, stabilitas, dan kehormatan negara bergantung pada partisipasi rakyat dalam pemilihan umum, kata Khamenei setelah memasukkan suaranya ke dalam kotak suara di depan kamera. Warga Iran di seluruh dunia turut berpartisipasi dengan memberikan suara di kedutaan besar setempat.
Siapa saja yang ada dalam surat suara? Dewan Wali Iran menyetujui enam kandidat untuk menggantikan Raisi yang konservatif, kecuali 74 kandidat lainnya. Dua kandidat mengundurkan diri sebelum hari pemilihan, sehingga juru bicara parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf dan mantan menteri pemerintah Mostafa Pourmohammadi mencalonkan diri sebagai kandidat konservatif. Mantan kepala negosiator nuklir Saeed Jalili mewakili kaum konservatif garis keras, sementara anggota parlemen reformis Masoud Pezeshkian mencalonkan diri sebagai seorang moderat.
Apa saja isu hangat yang dihadapi rakyat Iran? Inflasi yang tinggi dan program nuklir yang kontroversial telah menimbulkan kekhawatiran politik, seiring dengan dukungan finansial Iran terhadap kelompok teror seperti Hamas. Hasil diharapkan diperoleh pada Sabtu sore, menurut Kementerian Dalam Negeri negara tersebut. Namun, banyak yang menilai pemilu itu palsu, termasuk warga negara Iran.
Tempat pemungutan suara kosong karena masyarakat Iran memboikot pemilu palsu yang dilakukan rezim tersebut, tulis Organisasi Rakyat Mojahedin Iran, sebuah kelompok oposisi dalam negeri. Grup berita berbahasa Arab, Iran International TV, mengunggah sebuah video yang memperlihatkan para petugas pemungutan suara sedang tidur siang karena jumlah pemilih yang begitu sedikit. Rekayasa pemilu Iran telah mencapai tingkat presisi dan koordinasi yang tak tertandingi selama lima tahun terakhir, tulis kelompok advokasi United Against Nuclear Iran. Kelompok ini merilis laporan setebal 34 halaman dengan sumber penelitian utama yang diduga merinci bagaimana militer Iran mencurangi hasil pemilu.
Warga negara Iran di luar negeri telah melakukan protes di luar kedutaan besar. Rekaman menunjukkan sekelompok kecil demonstran meneriakkan yel-yel di luar konsulat dan kedutaan besar Iran di London. Seorang pengunjuk rasa menolak untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum, dengan menyebut proses tersebut sebagai pemilihan pemerintah dan bukan pemilihan umum yang adil. Rezim Islam ini bukanlah pemerintah Iran, kata pengunjuk rasa lainnya. Kedutaan besar dan konsulat Iran di Berlin dan Hamburg melakukan protes serupa.
Menggali lebih dalam: Baca laporan Jenny Lind Schmitt di Majalah WORLD tentang Amerika Serikat yang memberikan sanksi kepada Iran karena mendukung Hamas secara finansial.