Dengan segera hadirnya musim kedua – yang dijadwalkan pada tanggal 23 Oktober – inilah saatnya untuk mengungkap salah satu judul paling mengejutkan dan tidak sopan dari adegan romantis Amerika: “Nobody Wants This”. Serial ciptaan Erin Foster ini berhasil merebut hati penonton dan kritikus berkat kemampuannya menyatukan ironi, romansa, dan refleksi iman dan cinta di era modern. Dibintangi oleh Kristen Bell dan Adam Brody sebagai pemeran utama, komedi ini telah memantapkan dirinya sebagai produksi yang harus diwaspadai di masa depan.
Yang Tidak Diinginkan Siapapun Ini tentangnya
“Nobody Wants This” menceritakan hubungan yang tidak terduga antara Joanne, seorang wanita agnostik yang impulsif dan terus terang, dan Noah, seorang rabi yang karismatik namun terikat pada tradisi. Keduanya bertemu hampir secara kebetulan, ketika Joanne – yang menjadi pembawa acara podcast tentang seks dan hubungan dengan saudara perempuannya Morgan – akhirnya berselisih dengan Noah mengenai masalah moralitas dan spiritualitas. Apa yang dimulai sebagai konfrontasi yang memanas segera menjadi kisah cinta yang tidak biasa, di mana ketertarikan dan perbedaan saling bertabrakan.
Bagaimana Tidak Ada Yang Ingin Ini berakhir, penjelasannya
Di akhir musim pertama, hubungan Joanne dan Noah mencapai titik puncaknya. Setelah berbulan-bulan mencoba, ragu-ragu, dan momen-momen penuh gairah, keduanya dihadapkan pada pertanyaan tersulit: bisakah mereka benar-benar membangun masa depan bersama? Nuh mengabdi pada imannya dan, baru dipromosikan menjadi kepala rabi di sinagoga, tidak dapat membayangkan hidup bersama seseorang yang tidak seiman dengannya. Joanne, sebaliknya, tidak ingin berpura-pura berpindah agama hanya demi cinta.
Setelah diskusi yang tulus dan menyakitkan, para protagonis tampaknya benar-benar berpisah. Tapi tak lama setelah Noah berubah pikiran: dia berlari ke arahnya, bertekad untuk tidak melepaskan hubungan mendalam yang mengikat mereka dan pertemuan mereka memuncak dalam ciuman yang intens, simbol pilihan emosional daripada pilihan rasional, tanda bahwa keduanya siap mempertanyakan segalanya, bahkan mungkin diri mereka sendiri.
Sementara itu, karakter lain mendapati diri mereka menghadapi krisis mereka sendiri: ibu dan saudara ipar Noah, yang awalnya waspada terhadap Joanne, akhirnya semakin menjauhkan diri; sementara ikatan ambigu tercipta antara Sasha (saudara ipar Noah) dan Morgan (saudara perempuan Joanne), sebuah pemahaman yang terombang-ambing antara persahabatan dan ketertarikan.






