Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengunjungi Moskow pada hari Selasa di tengah masa kritis konflik berkepanjangan yang dihadapi oleh masing-masing negara. Pemimpin Rusia Vladamir Putin mengatakan sudah dua tahun sejak terakhir kali mereka bertemu langsung.
Sudah dua setengah tahun sejak invasi militer Rusia ke Ukraina—baru-baru ini, terjadi serangan Ukraina di tanah Rusia. Sementara itu, para pemimpin AS dan Eropa menyerukan perdamaian di Gaza 10 bulan setelah teroris Hamas menyerang Israel.
Apa yang dikatakan Putin? Putin mengatakan kepada Abbas bahwa meskipun terjadi perang dengan Ukraina, Rusia terus mengamati dengan saksama berbagai peristiwa di Timur Tengah, menurut transkrip dari Kremlin. Ia menyatakan solidaritasnya dengan dunia Arab secara umum dan dengan Palestina secara khusus, menurut kantor berita Rusia TASS yang dikelola pemerintah. Ia menyalahkan sebagian besar konflik Gaza saat ini antara Israel dan Hamas pada kegagalan organisasi internasional untuk mengakui negara Palestina. Rusia menegaskan kembali pengakuannya terhadap negara Palestina pada tahun 2011Palestina menjadi anggota PBB awal tahun ini.
Apa yang dikatakan Abbas? Abbas memberi pengarahan kepada Putin tentang perkembangan terakhir di Gaza dan Tepi Barat. Ia menuduh militer Israel menargetkan warga sipil, menghancurkan infrastruktur, dan melancarkan perang kelaparan terhadap rakyat Palestina, menurut kantor berita milik pemerintah Palestina, WAFA. Ia menyerukan gencatan senjata segera, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, dan diakhirinya sanksi ekonomi terhadap dana Palestina, WAFA melaporkan. Ia juga menegaskan kembali perlunya negara-negara lain untuk mengakui negara Palestina. Abbas mengatakan bahwa ia tidak akan lagi menoleransi apa yang ia sebut sebagai pemindahan paksa rakyat Palestina, menurut rekaman video Rusia yang diperoleh Associated Press. Warga Palestina berpendapat bahwa mereka dipindahkan selama berdirinya Israel pada tahun 1948 dan pada akhir Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Apa kata Israel? Pasukan Pertahanan Israel menegaskan bahwa mereka melakukan segala yang mungkin untuk membatasi jatuhnya korban sipil dalam perang yang sedang berlangsung melawan kelompok teroris Hamas. Upaya-upaya ini meliputi panggilan telepon dan pesan teks yang memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan gedung-gedung yang diperuntukkan untuk diserang. IDF mengatakan bahwa mereka juga menjatuhkan selebaran dari udara dan melakukan apa yang mereka sebut sebagai pengeboman atap—menjatuhkan bom yang keras, tetapi tidak mematikan, ke gedung-gedung untuk memperingatkan warga sipil akan bahaya. Israel mengatakan bahwa operasi Hamas memanfaatkan upaya-upaya tersebut dengan mendorong warga sipil Palestina untuk mengabaikannya.
Gali lebih dalam: Baca laporan Lauren Canterberry tentang keputusan Hamas untuk menunjuk seorang arsitek serangan teroris 7 Oktober sebagai pemimpin barunya.