Pasukan Pertahanan Israel pada hari Jumat mengatakan pihaknya menyelesaikan penyelidikan internal atas serangan IDF terhadap truk bantuan yang menewaskan tujuh pekerja kemanusiaan World Central Kitchen. Para pemimpin brigade pada hari Senin memicu serangan tersebut dengan salah mengklasifikasikan tiga truk bantuan WCK karena berisi agen Hamas di dalamnya, menurut laporan investigasi. Penyelidikan menemukan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap prosedur operasi IDF. IDF memberhentikan seorang komandan pendukung tembakan brigade yang berpangkat mayor, dan kepala staf brigade, yang berpangkat kolonel sebagai cadangan. Pimpinan militer juga secara resmi menahan beberapa komandan lainnya.
Apa yang membuat brigade tersebut berpikir bahwa anggota Hamas ada di dalam truk? Selama operasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, pasukan IDF mengira mereka mengidentifikasi seorang pria bersenjata di salah satu truk bantuan, menurut laporan tersebut. Seorang pria bersenjata diidentifikasi ketika truk tiba di sebuah gudang. Para komandan berasumsi orang-orang tersebut adalah militan Hamas, dan mereka berada di dalam truk ketika meninggalkan gudang setelah menurunkan muatan. Pasukan IDF tidak mengidentifikasi truk-truk tersebut sebagai berafiliasi dengan WCK dan memulai serangan pesawat tak berawak, yang menurut penyelidikan sebagai kesalahan besar.
Bagaimana tanggapan World Central Kitchen? Organisasi tersebut pada hari Jumat mengatakan penyelidikan dan pemecatan petugas merupakan langkah maju yang penting. Namun, WCK juga meminta komisi independen untuk menyelidiki kematian pekerja bantuan tersebut. Israel tidak dapat menyelidiki kegagalannya di Gaza secara kredibel, menurut pernyataan WCK. Kelompok tersebut juga menyerukan perubahan sistem secara menyeluruh dari IDF, dengan mengatakan bahwa kelompok bantuan tersebut diserang meskipun mengikuti protokol komunikasi dan IDF tidak memiliki bukti adanya ancaman. CEO Erin Gore menggambarkan permintaan maaf Israel sebagai bentuk penghiburan yang dingin. Kelompok kemanusiaan tersebut telah menghentikan operasinya di Gaza akibat serangan tersebut dan belum mengatakan apakah dan kapan mereka akan melanjutkan operasinya.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mendorong reformasi protokol untuk melindungi warga sipil dan pekerja bantuan selama panggilan telepon pada hari Kamis dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Biden telah mengisyaratkan penarikan kembali dukungan dari Israel, dan mengatakan kepada Netanyahu bahwa kebijakan AS terkait Gaza akan ditentukan oleh tindakan Israel dalam menerapkan perlindungan tersebut. Dia lebih lanjut mendorong gencatan senjata segera dan kesepakatan untuk membawa pulang sandera.
Menggali lebih dalam: Baca laporan Grace Snell dan Elizabeth Russell di Majalah WORLD tentang sikap Biden yang melunak terhadap pro-Israel ketika korban jiwa dari Palestina dan penolakan politik meningkat.