Tony Campolo, seorang pengkhotbah Baptis, pendeta pemuda, dan penasihat Presiden Bill Clinton, meninggal pada hari Selasa. Dia berusia 89 tahun.
Untuk apa dia dikenal? Campolo, seorang pendeta evangelis liberal, bekerja dengan kementerian pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Amerika Latin dan kota-kota di AS dari pertengahan tahun 1960an hingga tahun 1980an. Pengaruh publiknya tumbuh sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an, dan Campolo menggunakan keuntungan dari buku-bukunya dan ceramahnya untuk mendanai pelayanan pendidikan.
Campolo percaya bahwa kaum evangelis AS terlalu fokus pada aborsi dan moralitas seksual, namun tidak berbuat banyak untuk memerangi kemiskinan atau melakukan rekonsiliasi rasial. Ia bersekutu dengan Partai Demokrat, dan gagal mencalonkan diri sebagai anggota Kongres pada tahun 1976. Pada tahun 2006, ia ikut mendirikan Red Letter Christians, sebuah gerakan yang menekankan perkataan Yesus sebagai hal yang paling menonjol dalam Alkitab. Kelompok ini juga menjadi akar dari ketidakpuasan Campolo terhadap konservatisme politik rekan-rekan evangelisnya.
Campolo mulai menasihati Presiden Clinton selama masa jabatan pertamanya, bertemu di Gedung Putih untuk mempelajari Kitab Suci dan mendiskusikan penerapannya dalam pekerjaan presiden. Campolo mulai menasihati Clinton pada tingkat yang lebih pribadi setelah terungkapnya perselingkuhan Clinton dengan seorang pekerja magang di Gedung Putih pada tahun 1998.
“Saya pikir kegagalan saya adalah saya tidak fokus sama sekali pada moralitas pribadinya,” kenang Campolo kemudian.
Kepergian putranya, Bart, dari pelayanan pastoral ke ateisme pada tahun 2011, membuat Campolo tertekan, begitu pula putranya kemudian bekerja sebagai pendeta universitas humanis. Namun ia terus berdialog dengan putranya, sebuah perjalanan yang didokumentasikan dalam buku tahun 2017 dan film tahun 2018. Meninggalkan Iman Ayahku. Pada tahun 2015, Campolo mendapat kecaman dari rekan-rekannya di kalangan evangelis ketika ia mengubah pendiriannya yang sudah lama dipegang mengenai pernikahan sesama jenis dan menyerukan “penerimaan penuh pasangan gay Kristen ke dalam Gereja.”
Campolo mengajar sosiologi di Universitas Timur dan menulis lebih dari 35 buku. Dia meninggalkan istrinya selama 66 tahun, Peggy. Yang juga selamat adalah putri mereka Lisa Goodheart (Marc) dan putra Bart Campolo (Marty); cucu mereka Miranda Stowers (Tyler), Roman Campolo (Ali), Nina Goodheart, dan Naomi Goodheart; dan tiga cicit, menurut berita kematian Universitas Timur.