Kisah Aileen Wuornos menyembunyikan salah satu halaman berita Amerika yang paling rumit dan meresahkan. Pelacur, gelandangan, korban dan algojo pada saat yang sama, kisahnya telah melalui perdebatan dan interpretasi selama puluhan tahun. Setelah menginspirasi film “Monster” (2003) – bersama Charlize Theron, dianugerahi Oscar atas penampilannya – hidupnya kini kembali ke Netflix dalam dokufilm “Aileen: kisah seorang pembunuh berantai”. Kali ini suara naratifnya bukan berasal dari bioskop, namun miliknya: melalui wawancara yang tidak dipublikasikan, materi arsip, dan kesaksian langsung, film dokumenter ini memberikan Aileen kembali kekuatan untuk menceritakan kisahnya dan, mungkin, untuk menjelaskan mengapa hidupnya begitu terpuruk.
Aileen Wuornos: kisah nyata
Aileen Carol Wuornos lahir pada tanggal 29 Februari 1956 di Rochester, Michigan dalam keluarga yang sudah berantakan. Ayahnya Leo Pittman, seorang penganiaya anak yang menderita gangguan kejiwaan serius, bunuh diri di penjara. Ibunya Diane meninggalkan Aileen dan saudara laki-lakinya Keith ketika mereka masih anak-anak dan keduanya diadopsi oleh kakek nenek mereka, namun rumah baru tersebut tidak menawarkan keselamatan: kakeknya, menurut cerita Aileen, sering menganiaya dia, sedangkan neneknya adalah seorang pecandu alkohol. Pada usia dua belas tahun, gadis itu sudah hidup dengan akalnya, menjual layanan seksual kecil-kecilan dengan imbalan rokok atau makanan. Pada usia lima belas tahun dia hamil dan melahirkan seorang putra di rumah sakit bersalin di Detroit, putra tersebut – diduga – dari saudara laki-lakinya sendiri. Dari situlah perkembangannya terjadi dengan cepat: dikeluarkan dari sekolah, ia menjadi gelandangan yang hidup dari prostitusi, pencurian, dan kejahatan kecil yang sering kali menjebloskannya ke penjara. Pada tahun 70an dan 80an dia ditangkap beberapa kali karena perampokan, penipuan dan penyerangan. Namun di Florida-lah dia menemukan latar belakang tragedi yang menimpanya. Di sini dia bertemu Tyria Moore, seorang pelayan dari Ohio yang menjalin hubungan mendalam dan tersiksa dengannya. Tyria menjadi satu-satunya kasih sayang yang stabil dalam hidupnya, satu-satunya orang yang benar-benar dipercaya Aileen.
Antara tahun 1989 dan 1990, Wuornos membunuh sedikitnya tujuh orang, hampir semuanya ditemukan di daerah terpencil di Florida utara dan tengah. Korban pertama, Richard Mallory, seorang tukang listrik berusia 51 tahun, ditemukan dengan tiga luka tembak di dada. Yang lainnya mengikuti rangkaian kekerasan yang semakin tidak teratur, dengan ritual yang sepertinya berulang: pertemuan tak disengaja, hubungan seksual, lalu penembakan. Ketika ditangkap, wanita tersebut mengaku melakukan enam pembunuhan, namun mengklaim bahwa dia bertindak untuk membela diri, mengklaim bahwa semua pria telah berusaha memperkosanya. Hanya beberapa tahun kemudian diketahui bahwa Mallory telah menjalani hukuman karena pelecehan seksual, sebuah detail yang membuat ceritanya lebih kredibel (setidaknya sebagian). Selama persidangan, publik melihat seorang wanita yang marah dan tidak stabil, terjebak antara keinginan akan keadilan dan kebencian terhadap dunia. Dihukum mati dengan suntikan mematikan pada tahun 1992, dia menghabiskan sepuluh tahun di hukuman mati, sampai akhir mempertahankan keyakinan bahwa dia telah menjadi korban dan bukan pembunuh. Dia meninggal pada tanggal 9 Oktober 2002 di Penjara Starke, Florida.
“Aileen: Kisah Pembunuh Berantai”: saat dirilis di Netflix
“Aileen: The Story of a Serial Killer” tayang perdana di seluruh dunia di Netflix pada Kamis, 30 Oktober.
“Aileen: kisah seorang pembunuh berantai”: trailer Italia
belum diartikan






