Kelompok Yahudi mengecam kritik Paus terhadap konflik Gaza

Dawud

Kelompok Yahudi mengecam kritik Paus terhadap konflik Gaza

Sebuah kelompok advokasi Yahudi di Vatikan pada hari Kamis menulis surat yang mengecam kritik Paus Fransiskus terhadap operasi Israel melawan teroris Hamas di Gaza. Kritik Paus sangat memprihatinkan dan tidak seimbang, menurut surat yang ditulis oleh Rabi Mark Dratch, yang merupakan ketua Komite Internasional Yahudi untuk Konsultasi Antar Agama. Komite tersebut mengatakan bahwa mereka mencoba untuk mendorong dialog damai dan pemahaman antara komunitas Yahudi dan entitas keagamaan seperti Gereja Katolik Roma, Aliansi Evangelis Dunia, dan Dewan Gereja Dunia.

Apa yang menjadi fokus surat itu? Dratch fokus pada komentar Paus Fransiskus baru-baru ini tentang perang yang terjadi pada akhir pekan sebelum Natal. “Kemarin anak-anak dibom. Ini adalah kekejaman, ini bukan perang,” kata Paus pada 21 Desember.

Apa sisi lain dari cerita ini? Israel sedang melancarkan perang defensif melawan terorisme jihad setelah pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menewaskan hampir 1.500 orang dengan darah dingin, tulis Dratch dalam suratnya. Perspektif sepihak seperti risiko yang diambil Paus akan merusak kejelasan moral yang diperlukan untuk menghadapi ancaman teror global, lanjutnya. Israel bertujuan untuk melindungi rakyatnya sendiri dari teroris, bukan melakukan kekejaman, lanjut Dratch. Hamas merugikan rakyatnya sendiri dengan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan menyimpan senjata di sekolah dan rumah sakit, tambahnya.

Dratch mengakhiri pidatonya dengan seruan kepada Tahta Suci untuk secara teratur mengutuk tindakan Hamas dengan semangat yang sama seperti mereka mengutuk Israel, dan menyerukan agar para sandera dikembalikan dengan selamat. Diamnya terhadap Hamas berbahaya dan hanya akan membuat orang berani menabur kebencian, katanya. Dratch lebih lanjut menyerukan agar nyawa tak berdosa dalam konflik tersebut dilindungi dan dialog yang saling menghormati terus berlanjut antara komunitas Katolik dan Yahudi.

Bagaimana tanggapan Vatikan? Takhta Suci tidak secara resmi mengomentari surat yang dirilis Kamis itu. Namun, pada hari Kamis, ia menindaklanjuti pidatonya dengan berdoa bagi perdamaian di Gaza, Israel, Ukraina, dan tempat-tempat lain yang ia gambarkan sebagai tempat yang tersiksa.