Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Legiun Kebebasan Rusia mengklaim mengusir pasukan Rusia dari sebuah desa pada hari Selasa di sisi perbatasan Rusia dengan Ukraina di wilayah selatan Oblast Kursk. Kelompok tersebut, yang mengaku terdiri dari warga Rusia, mengunggah video ke media sosial yang mengatakan bahwa desa tersebut “sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan pembebasan Rusia.” Dikatakan bahwa pasukan Moskow “meninggalkan posisi dan meninggalkan alat berat.” Kementerian Pertahanan Rusia dan Dinas Keamanan Federal menuduh simpatisan Ukraina dilawan dan menderita banyak korban. Sebuah pernyataan kementerian mengklaim “lebih dari 100 personel musuh, enam tank, senjata self-propelled Caesar,” dan 20 kendaraan tempur lapis baja” dihancurkan oleh pasukan Rusia. Sebuah pesawat kargo Ilyushin Il-76 Rusia juga jatuh pada hari Selasa, dilaporkan menewaskan 15 orang di dalamnya. Penyebab kecelakaan itu belum jelas.
Apa yang sedang dilakukan pasukan Ukraina? Angkatan Bersenjata Ukraina menulis pada hari Selasa di sebuah posting media sosial bahwa mereka telah mencatat 78 bentrokan dalam satu hari sementara pasukannya berhasil menghalau sejumlah serangan Rusia. Penerbangan Pasukan Pertahanan menyerang sembilan area “konsentrasi, senjata, dan peralatan militer musuh,” katanya. Konflik terjadi ketika pemilihan presiden Rusia dimulai pada hari Jumat, dengan kandidat petahana Vladimir Putin diproyeksikan untuk memenangkan masa jabatan kelima.
Menggali lebih dalam: Bacalah laporan William Fleeson di Majalah WORLD mengenai bagaimana umat Kristiani di Ukraina membagikan Injil selama perang.