Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon pada hari Senin meminta rumah sakit di Lebanon Selatan untuk menghentikan kegiatan guna memberi ruang bagi korban yang datang akibat serangan. Pasukan Israel telah menghancurkan 300 target hingga Senin pagi dan lebih banyak serangan sedang berlangsung, kata Pasukan Pertahanan Israel. Israel melancarkan serangan setelah mendesak warga sipil untuk meninggalkan wilayah tempat Hizbullah beroperasi.
Mengapa Israel melakukan serangan ini? Kelompok teroris Hizbullah yang bermarkas di Lebanon Selatan pada hari Minggu menyerang lokasi-lokasi sipil di Israel utara, yang memaksa ratusan warga Israel untuk bermalam di tempat perlindungan bom, menurut IDF. Ribuan anak-anak Israel tinggal di tempat perlindungan bom alih-alih pergi ke sekolah pada hari Senin, militer menambahkan.
Jadi apakah Israel hanya membalas sekarang? Israel telah secara rutin melakukan serangan pendahuluan terhadap target-target Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir, kata juru bicara IDF Letnan Kolonel Nadav Shoshani. Serangan-serangan tersebut bertujuan untuk menghancurkan lokasi peluncuran roket sebelum digunakan untuk menyerang Israel.
Beberapa serangan pendahuluan tersebut menargetkan lokasi sipil tempat Hizbullah telah memasang peralatan peluncur roketnya, kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari. Meski begitu, serangan pendahuluan Israel selalu berdasarkan intelijen dan tepat sasaran, kata Hagari.
Minggu lalu, pager dan walkie-talkie milik pejuang Hizbullah di Lebanon Selatan meledak. Serangan itu dilaporkan menewaskan puluhan militan dan melukai lebih dari 3.000 orang. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyalahkan Israel atas serangan itu, yang disebutnya sebagai pukulan telak bagi organisasinya. Israel belum mengomentari insiden itu secara terbuka.
Gali lebih dalam: Baca laporan saya di The Sift tentang bagaimana Hizbullah menghadirkan ancaman yang lebih besar bagi Israel daripada Hamas.