Kelompok teroris yang berbasis di Gaza pada hari Selasa dilaporkan mengatakan kepada para pejabat dari Mesir dan Qatar bahwa mereka masih tertarik untuk merundingkan diakhirinya perang, namun mereka tidak akan menerima proposal gencatan senjata yang dibuat oleh AS dengan persyaratan saat ini. Pada hari Senin, PBB mengadopsi resolusi gencatan senjata dan menggemakan seruan Amerika dan internasional untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.
Bagaimana kisah usulan gencatan senjata ini? Presiden AS Joe Biden akhir bulan lalu mengusulkan rencana gencatan senjata tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke wilayah tersebut. Proposal tersebut akan mengharuskan Israel untuk secara bertahap menarik tentaranya dari Gaza sementara Hamas secara bertahap membebaskan sekitar 120 sandera yang masih berada dalam kepemilikannya.
Biden awalnya memuji Israel sebagai pembuat proposal tersebut, namun beberapa hari kemudian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya tidak menyetujui gencatan senjata tanpa memenuhi persyaratannya. Dalam pernyataan terpisah, kantornya mengatakan ingin memulangkan semua sandera tetapi juga tetap berkomitmen untuk memberantas Hamas sepenuhnya.
Bahkan sebelum PBB mengadopsi proposal tersebut, Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan bersama dengan beberapa negara lain yang menyerukan Israel dan Hamas untuk mengadopsi resolusi gencatan senjata yang diusulkan Biden yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.
Mengapa Hamas menolak menandatangani perjanjian gencatan senjata? Associated Press melaporkan bahwa para pejabat Hamas mengharapkan Israel memberikan jaminan yang lebih konkrit bahwa mereka akan melaksanakan perjanjian gencatan senjata mereka. Para perunding dari Qatar dan Mesir sedang meninjau proposal tersebut pada Selasa malam.
Menggali lebih dalam: Dengarkan diskusi Nick Eicher dan Lindsay Mast dengan William Indboden di Dunia dan Segala Isinya podcast tentang demonstrasi PBB baru-baru ini mengenai dukungan moral bagi Palestina.