Mahkamah Agung India pada hari Selasa membentuk Gugus Tugas Nasional beranggotakan 10 orang untuk merekomendasikan protokol keselamatan bagi petugas kesehatan, media lokal melaporkan. Mahkamah Agung telah mendengarkan kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang berusia 31 tahun pada tanggal 9 Agustus. Kejahatan tersebut diduga terjadi di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, ibu kota negara bagian di India Timur. Setelah pembunuhannya, ribuan dokter di seluruh negeri telah melakukan protes dan menolak untuk menangani pasien yang tidak darurat. Asosiasi Medis India pada hari Sabtu menyerukan pemogokan nasional selama 24 jam, menuntut agar pemerintah memperkuat undang-undang untuk melindungi staf medis dari kekerasan, meningkatkan keamanan di rumah sakit, dan menciptakan ruang yang aman bagi staf untuk beristirahat. Sekelompok 70 dokter pada hari Minggu menulis surat kepada Perdana Menteri Narendra Modi memintanya untuk campur tangan dalam kasus tersebut.
Apa yang kita ketahui tentang kasus ini? Dokter magang itu sedang tidur siang di aula seminar saat bertugas malam hari ketika tersangka menyerangnya, menurut laporan media lokal. Hukum India melarang siapa pun menerbitkan nama korban kekerasan seksual. Pihak berwenang pada hari Sabtu menangkap relawan polisi Sanjay Roy terkait dengan pembunuhan tersebut. Penyidik federal India telah mengambil alih kasus tersebut.
Apakah pemerintah setempat membuat perubahan? Pemerintah negara bagian Benggala Barat, tempat rumah sakit itu berada, pada hari Sabtu memperkenalkan inisiatif baru untuk menjaga keselamatan perempuan di tempat kerja selama shift malam. Program tersebut akan menciptakan zona aman bagi perempuan dengan pemantauan TV sirkuit tertutup, menetapkan tempat istirahat terpisah, dan menugaskan petugas keamanan ke perguruan tinggi kedokteran dan rumah sakit.
Mengapa kasus ini memicu protes yang meluas? Kematian dokter tersebut merupakan salah satu dari beberapa insiden kekerasan terhadap perempuan yang menjadi sorotan publik baru-baru ini. Negara tersebut mencatat peningkatan 20 persen dalam jumlah pemerkosaan yang dilaporkan dari tahun 2021 hingga 2022, menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional. Pemerintah India pada tahun 2013 memberlakukan langkah-langkah tambahan untuk memerangi kejahatan tersebut setelah seorang perempuan muda diperkosa dan dibunuh pada tahun 2012 di dalam bus.
Gali lebih dalam: Baca laporan Joyce Wu di World Tour tentang umat Kristen India yang menuju tempat pemungutan suara.
