Beberapa bulan yang lalu, ketika Dua Lipa membagikan Diet Coke versinya, hal itu menimbulkan heboh di internet. Resepnya memiliki bahan-bahan sederhana, Diet coke, jus acar, acar, jus jalapeño, dan jalapeños, tetapi apakah pernah dicampur menjadi satu? Menurut kami tidak.
Saat resepnya viral di media sosial, semua orang ingin mencoba coke versi ini, ehm maaf Diet Coke. Dari penggemar hingga penggemar makanan yang penasaran hingga chef selebriti Gordon Ramsay, yang sama sekali tidak menyukainya, semua orang ingin mencicipinya.
Tapi Doa bukan satu-satunya. Saat ini, Diet Coke sudah menjadi makanan pokok (ya, makan malam perempuan) bagi banyak dari kita, dan resep aneh seperti itu, di mana orang ingin mempersonalisasikan Diet Coke mereka, bukanlah hal baru. Siapa lagi yang ingat eksperimen Coke dan Mentos?
Sekarang, sepertinya ada tambahan baru pada Diet Coke Anda—atau, menurut internet, cara untuk membuat protein shake Anda sedikit lebih menarik rasanya.
Dimana kotorannya?
Protein Diet Coke merupakan perpaduan Diet Coke dan protein shake rasa (kebanyakan vanilla) yang diperkenalkan oleh Rebecca Gordan, seorang guru dari Utah, AS, di TikTok. Video viralnya yang menampilkan kreasi bersoda mendapatkan popularitas yang luas, dan kini tren ini telah mencapai India juga melalui Instagram.
Protein Diet Coke berakar pada tren “soda kotor”, soda yang ditambah dengan sirup, krimer, atau bahan lain untuk menambah cita rasa. Tren ini dipopulerkan oleh acara seperti The Secret Lives of Mormon Wives, soda kotor telah menjadi fenomena budaya, dan perubahan baru ini tidak terkecuali.
Tetapi apakah Anda harus menambahkan Diet Coke ke dalam protein shake Anda atau sebaliknya? Kami bertanya pada ahlinya.
Apa pendapat para ahli?
Mengenai kombinasi protein shake dan Diet Coke yang sedang tren, para ahli telah berbagi pemikiran mereka, dan konsensusnya tidak terlalu optimis. Parmeet Kaur, ahli gizi HOD dan ahli gizi di Rumah Sakit Marengo Asia, Gurugram, menyoroti bahwa meskipun campuran ini mungkin terdengar menarik, namun sering kali menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.
Karbonasi dalam Diet Coke menghasilkan gas bila dikombinasikan dengan bubuk protein, dan dapat menyebabkan kembung. Selain itu, pemanis buatan seperti aspartam yang terdapat dalam Diet Coke diketahui menyebabkan sensitivitas pada beberapa individu, termasuk sakit kepala atau gangguan pencernaan.
Dr Bhavna Garg, konsultan senior, ahli diet, dan ahli gizi di Yashoda Super Speciality Hospital Kaushambi, sependapat. Dia menambahkan bahwa kombinasi tersebut tidak meningkatkan nilai gizi protein shake.
Dia mencatat bahwa meskipun campuran berbusa mungkin tampak menarik, kafein dan karbonasi dalam Diet Coke dapat mengganggu pencernaan dan berpotensi menyebabkan kembung atau ketidaknyamanan. Kedua ahli menekankan pentingnya memprioritaskan nutrisi seimbang dibandingkan campuran trendi yang mungkin tidak memberikan tujuan kesehatan yang signifikan.
Bisakah Anda menambahkannya ke dalam diet Anda?
Meskipun mencampurkan protein shake dengan Diet Coke mungkin tidak sepenuhnya berbahaya, ini bukanlah pilihan yang direkomendasikan sebagian besar ahli gizi. Menurut Dr Garg, memasukkan kombinasi ini ke dalam pola makan Anda sangat bergantung pada toleransi individu, namun tidak memberikan manfaat kesehatan yang besar. Parmeet Kaur menekankan bahwa protein shake paling baik dicampur dengan air, susu, atau alternatif nabati untuk mendukung pencernaan dan penyerapan nutrisi yang baik.
Jika Anda ingin memenuhi kebutuhan protein harian, lebih baik mengonsumsi protein shake sendiri daripada bereksperimen dengan minuman berkarbonasi. Namun sekali lagi, jika Anda tidak menyukai rasa protein shake saja, Anda tidak bisa mencoba tren ini, jika tidak membuat perut Anda sakit.
Untuk pola makan yang seimbang dan sehat, fokuslah pada makanan dan minuman kaya nutrisi yang memberikan energi dan nutrisi penting tanpa mengganggu kesehatan pencernaan.
Apa hubungannya dengan Diet Coke?
Ada peningkatan obsesi masyarakat terhadap Diet Coke, minuman rendah kalori dan bebas gula, yang mungkin tampak seperti alternatif minuman manis yang lebih sehat. Parmeet Kaur menunjukkan bahwa pemanis utama dan kontroversial, aspartam, pada dasarnya tidak beracun tetapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau sakit kepala pada beberapa individu. Meskipun asupan kalori mungkin berkurang dengan Diet Coke, pemanis buatannya dapat memicu keinginan untuk makan makanan manis, yang berpotensi berdampak pada kesehatan usus.
Dr Garg menambahkan bahwa konsumsi Diet Coke dalam jumlah sedang adalah kuncinya.
Asupan berlebihan minuman dengan pemanis buatan telah dikaitkan dengan perubahan metabolisme, ketidaknyamanan pencernaan, dan peningkatan keinginan akan makanan manis. Untuk gaya hidup yang benar-benar sehat, dia merekomendasikan untuk memilih air putih, teh herbal, atau minuman alami. Dalam jumlah kecil, Diet Coke mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, namun penting untuk memastikan bahwa Diet Coke tidak menggantikan pilihan kaya nutrisi dan menghidrasi dalam makanan Anda.
Seteguk terakhir
Meskipun kombinasi protein shake dan Diet Coke mungkin memicu rasa ingin tahu di antara mereka yang mengikuti tren, kombinasi ini tidak memiliki manfaat nutrisi yang harus diprioritaskan oleh individu yang sadar kesehatan. Para ahli merekomendasikan untuk tetap menggunakan pilihan yang telah dicoba dan diuji seperti air, susu, atau alternatif nabati untuk protein shake Anda guna memastikan pencernaan dan penyerapan nutrisi yang baik.