Apa rahasia di balik kulit bercahaya setiap selebriti? Hidrasi.
Apa kunci menjaga kesehatan dan kebugaran? Minum banyak air.
Apa nasihat utama dari setiap pakar kesehatan? Selalu tetap terhidrasi.
Kita banyak mendengar betapa pentingnya minum air putih, baik dari media sosial maupun orang tua yang mengingatkan (atau memarahi) kita. Namun penting juga untuk diketahui bahwa minum terlalu banyak air bisa berbahaya. Jadi, meskipun tetap terhidrasi itu penting, menemukan keseimbangan yang tepat adalah kuncinya.
Keracunan air itu nyata
“Keracunan air, juga disebut hiponatremia, terjadi ketika seseorang mengonsumsi air dalam jumlah berlebihan dalam waktu singkat, sehingga mengencerkan konsentrasi natrium dalam darah,” kata Dr Tushar Tayal, konsultan penyakit dalam, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram. India Hari Ini.
Dia menjelaskan bahwa natrium adalah elektrolit penting yang membantu mengatur keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel. “Jika ginjal tidak mampu membuang kelebihan air secara efisien, kelebihan air akan masuk ke dalam sel, menyebabkan sel membengkak,” kata dokter.
Terkait hal ini, Dr P Venkata Krishnan, konsultan senior, penyakit dalam, Rumah Sakit Artemis, Gurugram, menambahkan bahwa natrium adalah elektrolit penting yang bertanggung jawab untuk sinyal saraf, fungsi otot, dan keseimbangan cairan. Tanpa natrium yang cukup, tubuh kesulitan mempertahankan fungsi seluler normal, sehingga berdampak pada banyak organ.
“Ginjal hanya dapat menyaring sekitar 0,8 hingga 1 liter air per jam. Minum lebih dari ini akan membuat ginjal kewalahan, menyebabkan retensi air dan pengenceran darah,” kata Dr Krishnan.
Ketika jumlah air dalam darah meningkat…
Ketika asupan air meningkat, ia memasuki aliran darah, mengencerkan konsentrasi elektrolit. Pengenceran ini menyebabkan pergeseran cairan, memaksa air masuk ke dalam sel. Pembengkakan sel ini mempengaruhi semua jaringan, termasuk organ vital seperti otak.
Dr Tayal menyebutkan, di banyak bagian tubuh, pembengkakan ini tidak langsung berbahaya, namun bila terjadi di otak bisa berbahaya.
Otak tertutup di dalam tengkorak, sehingga tidak memungkinkan terjadinya ekspansi berlebihan, menyebabkan peningkatan tekanan di tengkorak, yang dikenal sebagai edema serebral.
“Hal ini meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kejang, koma, dan berpotensi kematian,” tambah Dr Krishnan.
Ini bisa mengancam jiwa
“Dalam kasus ekstrim, keracunan air dapat mengancam jiwa, terutama jika tidak diobati. Edema serebral dapat menyebabkan herniasi, yaitu otak terjepit dan terdorong melalui dasar tengkorak, sehingga berakibat fatal,” kata Dr Krishnan kepada kami.
Apa saja gejalanya?
Menurut para ahli, gejala keracunan air bisa berkisar dari ringan hingga parah, tergantung seberapa cepat kondisi tersebut berkembang. Gejalanya meliputi:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kebingungan dan disorientasi
- Kelelahan
- Kram otot dan kejang
- Kejang (dalam kasus yang parah)
- Koma (dalam kasus ekstrim)
Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini sebagian besar disebabkan oleh pembengkakan otak akibat perpindahan cairan ke dalam sel-sel otak.
Bagaimana cara mengetahui apakah Anda minum terlalu banyak air?
Untuk memahami apakah konsumsi air Anda telah melebihi kebutuhan tubuh Anda, perhatikan tanda-tanda awal berikut:
- Sering buang air kecil
- Urin jernih (tanda awal overhidrasi)
- Sakit kepala, mual, atau kebingungan
- Bengkak di tangan, kaki, atau wajah
Jika terjadi keracunan air, perhatian medis segera sangat penting. Anda harus segera berhenti minum air dan mencari bantuan medis darurat untuk memulihkan keseimbangan elektrolit, sering kali dilakukan dengan pemberian cairan intravena yang mengandung natrium.
“Dalam kasus yang lebih parah, diuretik dapat digunakan untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan air. Kadar natrium perlu diperbaiki dengan hati-hati, karena koreksi yang terlalu cepat dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti central pontine myelinolysis (CPM),” kata Dr Krishnan.
Berapa banyak air yang Anda butuhkan dalam sehari?
Dr Tayal menyebutkan bahwa kebutuhan air bergantung pada faktor-faktor seperti iklim, aktivitas fisik, dan kesehatan secara keseluruhan, namun rekomendasi umumnya adalah:
- Laki-laki: Sekitar 3,7 liter (125 ons) total cairan per hari (termasuk air, minuman lain, dan makanan).
- Wanita: Sekitar 2,7 liter (91 ons) total cairan per hari.
Jumlah ini mencakup cairan dari semua sumber, tidak hanya air minum. “Overhidrasi bisa terjadi jika air yang dikonsumsi lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh, jadi penting untuk mendengarkan sinyal tubuh Anda, seperti rasa haus dan warna urine (yang seharusnya berwarna kuning pucat),” tambah dokter.
Sedangkan menurut Dr Krishnan, 2 hingga 3 liter air per hari dianjurkan untuk kebanyakan orang dewasa (sekitar 8-12 gelas).
Namun, orang yang lebih banyak berolahraga atau berkeringat membutuhkan lebih banyak air, dan mereka yang berada di iklim panas atau kering harus meningkatkan asupan air untuk mengimbangi kehilangan cairan.