Jika Anda merasa bukan seorang penimbun, pikirkan lagi, karena sebagian besar dari kita adalah seorang penimbun. Kita terobsesi untuk menimbun sesuatu, dan tanpa sadar, kita terus mengumpulkan barang-barang tersebut.
Bagi ibu kita, mungkin plastiknya dabbas tersebar di seluruh dapur. Bagi yang lain, mungkin obsesinya adalah dengan produk kecantikan.
Pada dasarnya, menimbun adalah keinginan yang meluap-luap untuk mengumpulkan barang, berapapun nilai sebenarnya. Jika, saat ini, Anda sudah mengetahui apa yang Anda simpan, kami harus memberi tahu Anda bahwa ini tidak baik untuk kesehatan mental Anda.
Berubah menjadi penimbun barang, tapi mengapa?
“Anda mungkin mengembangkan kecenderungan untuk menimbun barang karena kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan psikologis,” kata Dr Rahul Chandhok, konsultan utama, kesehatan mental dan ilmu perilaku, Rumah Sakit Artemis, Gurugram. India Hari Ini.
- Dokter menjelaskan bahwa kejadian traumatis, stres, dan keterikatan emosional terhadap suatu barang juga dapat menyebabkan penimbunan.
- Beberapa orang mungkin juga mengalami kesulitan kognitif, seperti kesulitan mengkategorikan dan mengambil keputusan.
- Defisit fungsi otak dan fungsi eksekutif juga memainkan peran penting.
- Penimbunan dapat menjadi mekanisme penanggulangan rasa sakit emosional, memberikan rasa nyaman dan aman.
Lebih lanjut, Dr Gorav Gupta, psikiater berbasis di Gurugram dan salah satu pendiri Emoneeds (sebuah start-up kesehatan mental), menyebutkan bahwa beberapa orang menimbun sebagai cara untuk mengatasi kecemasan atau depresi, dan tindakan mengumpulkan dan menyimpan barang dapat memberikan manfaat. rasa aman dan nyaman.
Ia juga menyampaikan bahwa orang yang menimbun barang sering kali menunjukkan sifat ragu-ragu, perfeksionis, dan suka menunda-nunda.
Apa yang dikatakan penimbunan tentang perilaku Anda?
Para ahli berpendapat bahwa perilaku menimbun dapat mengindikasikan masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), depresi, dan gangguan keterikatan.
Ini mungkin juga menunjukkan kesulitan dalam pengaturan emosi, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan. Menimbun juga bisa menjadi gejala gangguan kecemasan, di mana seseorang mungkin merasa kewalahan karena kemungkinan kehilangan barang.
Menurut Dr Chandhok, perilaku ini sama sekali tidak bermanfaat bagi kesehatan mental, dan dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan, isolasi sosial, dan peningkatan tingkat stres.
“Menimbun juga dapat menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan cemas, sehingga memperburuk kesejahteraan mental. Selain itu, penumpukan barang-barang yang berantakan dapat menimbulkan risiko kesehatan fisik, seperti bahaya kebakaran dan kondisi tidak sehat,” tambah dokter tersebut.
Berhenti
Dr Chandhok menyampaikan bahwa mengatasi penimbunan memerlukan pendekatan komprehensif yang mengakui dan mengatasi aspek emosional dan psikologis yang mendasarinya.
- Berkonsultasi dengan terapis atau konselor dapat membantu. Terapis atau konselor dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab perilaku menimbun barang, seperti trauma, kehilangan, atau masalah keterikatan.
- Kelompok dukungan dan sumber daya daring juga menawarkan panduan, dorongan, dan rasa kebersamaan yang berharga, yang penting untuk kemajuan berkelanjutan.
- Dengan bantuan para profesional, pelajari keterampilan seperti mindfulness, self-compassion, dan teknik kognitif-perilaku untuk mengelola emosi dan menjaga lingkungan bebas dari kekacauan.
Sementara itu, Dr Gupta menambahkan bahwa merapikan barang secara bertahap dapat membantu. Mulailah dari yang kecil dengan berfokus pada satu bidang atau jenis barang pada satu waktu dan selalu tetapkan tujuan yang realistis.
Selanjutnya, Anda juga dapat berupaya mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan. Hal ini dapat membantu membuat pilihan yang lebih rasional mengenai apa yang harus disimpan dan dibuang. Selain itu, mempelajari dan menerapkan teknik organisasi dapat membantu mengelola harta benda yang disimpan.
Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya?
- Teknik mindfulness dan pengurangan stres: Praktik seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu mengelola kecemasan yang sering kali menyertai penimbunan.
- Terlibat dalam hobi dan minat lainnya: Menemukan aktivitas alternatif yang mendatangkan kegembiraan dan kepuasan dapat mengurangi ketergantungan pada penimbunan untuk kepuasan emosional.
- Sesi pembersihan rutin: Jadikan merapikan barang sebagai bagian rutin dari rutinitas Anda. Menyisihkan waktu setiap minggu atau bulan untuk menilai dan mengelola harta benda dapat mencegah penumpukan kekacauan.
- Minimalisme: Mengadopsi gaya hidup minimalis, dengan berfokus pada kualitas daripada kuantitas harta benda, dapat menjadi cara yang sehat untuk mengelola kecenderungan menimbun.
- Pengorganisir profesional: Menyewa seorang penyelenggara profesional dapat memberikan bantuan praktis dan strategi untuk menjaga lingkungan yang terorganisir dan bebas dari kekacauan.
Membawa pergi
Menimbun adalah perilaku umum namun sering kali tidak disadari dan dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dan fisik Anda. Perilaku ini dapat didorong oleh berbagai faktor termasuk genetika, pengaruh lingkungan, dan masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, dan trauma.
Untuk memerangi penimbunan, penting untuk mencari bantuan profesional, terlibat dalam praktik yang penuh perhatian, dan mengadopsi teknik organisasi.
Dengan mengatasi akar penyebabnya dan mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat, Anda dapat mengelola kecenderungan menimbun barang dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.